Bagikan:

JAKARTA - Pengelola restoran KFC di Tanah Air, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mencatatkan kenaikan kinerja di semester I 2022. Perusahaan yang sahamnya dimiliki konglomerat Ricardo Gelael dan Anthony Salim ini membukukan laba di semester I 2022 setelah sempat rugi di sepanjang enam bulan pertama tahun lalu.

Dalam laporan keuangan perusahaan, dikutip Jumat 5 Agustus, laba tahun berjalan FAST pada semester I 2022 mencapai Rp32,66 miliar, berbalik dari posisi rugi sebesar Rp76,91 miliar pada semester I/2021.

Laba yang diraup FAST tidak lepas dari kenaikan pendapatan pada semester I 2022 yang mencapai 18,01 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp2,42 triliun pada semester I 2021 menjadi Rp2,86 triliun pada semester I 2021.

Mayoritas pendapatan FAST ditopang oleh penjualan makanan dan minuman ke pihak ketiga yang mencapai Rp2,84 triliun, naik dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,40 triliun.

Sementara itu, berdasarkan segmen geografis, restaurant service center (RSC) wilayah Jakarta menjadi penyumbang pendapatan terbesar dengan nilai Rp1,03 triliun dan disusul wilayah lainnya dengan total Rp846,99 miliar. Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok penjualan FAST juga meningkat 16,04 persen yoy menjadi Rp1,08 triliun, dibandingkan dengan Rp933,30 miliar pada semester I/2022.

Meski demikian, KFC tetap membukukan laba kotor sebesar Rp1,78 triliun atau meningkat 19,38 persen dibandingkan dengan Rp1,49 triliun pada semester I/2021.

Sampai akhir Juni 2022, total nilai aset FAST berjumlah Rp3,55 triliun, sementara liabilitas turun 2,25 persen menjadi Rp2,57 triliun dari Rp2,63 triliun pada akhir Desember 2021. Per 30 Juni 2022, ekuitas FAST naik 6,46 persen menjadi Rp978,65 miliar.

Adapun total gerai yang dioperasikan FAST sampai akhir Juni 2022 adalah sebanyak 729 gerai, bertambah dari posisi 31 Desember 2021 sebanyak 727 gerai.