JAKARTA - Pengelola restoran cepat saji KFC di Tanah Air, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) berharap bisa bangkit di tahun 2022. Perusahaan milik keluarga Ricardo Gelael dan konglomerat Anthony Salim ini menargetkan dapat kembali mengantongi laba di tahun depan dan mulai menyiapkan strategi salah satunya dengan menganggarkan belanja modal hingga Rp300 miliar.
Seperti diketahui, kinerja KFC "dihajar" oleh pandemi COVID-19 karena pembatasan aktivitas masyarakat membuat kinerja mereka mengalami kontraksi selama 2 tahun terakhir. Direktur Fast Food Indonesia Wachjudi Martono menjelaskan strategi pada 2022 disusun untuk mendorong kinerja perseroan kembali pulih seperti sebelum pandemi COVID-19.
"Kami menyiapkan belanja modal di kisaran Rp200 miliar-Rp300 miliar untuk 2022. Dana tersebut di antaranya untuk membiayai ekspansi penambahan 25 gerai restoran baru," jelasnya dalam paparan publik, pada Kamis 9 Desember lalu.
Perseroan menargetkan menambah 20 gerai KFC baru yang fokus pada konsep brand store, sedangkan sisanya membuka 5 gerai Taco Bell.
"Jika tidak ada efek dari pandemi tahun-tahun sebelumnya, juga tidak ada tantangan yang tidak diperhitungkan dalam bisnis model, kami berkeyakinan pada 2022 akan menjadi tahun recovery kami," tutur Wachjudi.
BACA JUGA:
Adapun perseroan yakin penjualan tumbuh 5-7 persen hingga akhir 2021 dengan proyeksi sebesar Rp5,1 triliun. Dan jika berjalan sesuai rencana, pertumbuhan penjualan ditargetkan naik 24,1 persen menjadi Rp6,33 triliun pada 2022.
Hingga kuartal III 2021, penjualan FAST turun menjadi Rp3,45 triliun dari raihan Rp3,58 triliun di sembilan bulan pertama 2020. Kendati demikian, posisi rugi bersih per September 2021 menyusut dari Rp298,34 miliar menjadi Rp201,38 miliar.
Hingga akhir September 2021, FAST mengoperasikan 736 gerai KFC dan Taco Bell. Jumlah tersebut berkurang 7 unit gerai dari posisi akhir 2020.