Bukan KFC atau Sari Roti, Indomaret lah yang Bikin Laba Perusahaan Anthony Salim Ini Melonjak 387 Persen Menjadi Rp296,44 Miliar
Gerai Indomaret. (Foto: Dok. Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan yang sahamnya dikendalikan oleh konglomerat Anthony Salim, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) berhasil membukukan laba bersih Rp296,44 miliar di kuartal I 2022.

Adalah PT Indomarco Prismatama, perusahaan yang memiliki dan mengelola gerai Indomaret yang mampu memberikan dampak signifikan ke kinerja keuangan DNET di tiga bulan pertama tahun ini.

Mengutip laporan keuangan DNET, Rabu 8 Juni, laba bersih DNET terdongkrak hingga 387,51 persen di kuartal I 2022 berkat sumbangan laba dari Indomaret. Sumbangan laba yang disetor Indomaret bahkan jauh lebih besar ketimbang kontribusi dua emiten yang menjadi entitas asosiasi DNET, yakni PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) alias KFC Indonesia.

DNET berhasil membukukan pendapatan yang berasal dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp224,82 miliar. Realisasi tersebut melambung 66,02 persen dibanding perolehan kuartal I 2021 yang sekitar Rp135,42 miliar (year on year/yoy).

Sementara DNET mencatatkan bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp227,42 miliar. Pertumbuhannya mencapai 744,91 persen (yoy) dibanding kuartal I 2021 yang hanya Rp26,92 miliar.

Nah 93,50 persen dari bagian laba entitas asosiasi dan ventura bersama tersebut, atau sekitar Rp212,64 miliar disumbang oleh PT Indomarco Prismatama, si pengelola Indomaret di Tanah Air.

Pemilik Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) hanya menyumbang sekitar 10,01 persen dari total bagian laba entitas asosiasi dan ventura bersama, atau sekitar Rp22,76 miliar.

Adapun PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang mengelola gerai ayam goreng KFC malah menyumbang rugi Rp ,67 miliar. Begitu pula ventura bersama PT Jaringan Mega Sedayu yang menyumbang rugi Rp309 juta.

Alhasil laba usaha DNET pun melesat 333,71 persen (yoy), dari Rp73,44 miliar menjadi Rp318,52 miliar. Laba bersih pun DNET ikut meroket 387,08 persen (yoy) dari Rp 60,81 miliar menjadi Rp 296,44 miliar.

Sebagai informasi, DNET merupakan pemegang 35,84 persen saham FAST. Sementara di ROTI, DNET menjadi pengendali dengan kepemilikan 25,77 persen. Sedangkan di PT Indomarco Prismatama, DNET menggenggam 40 persen saham.

DNET, yang merupakan perusahaan milik Grup Salim, per 30 April 2022, 39,35 persen saham DNET dimiliki Hannawell Group Limited. PT Megah Eraraharja, entitas milik Grup Salim menjadi pengendali dengan kepemilikan 25,13 persen.

Anthony Salim sendiri mengempit 25,30 persen saham DNET. Sisanya, 10,22 persen dimiliki investor publik dengan kepemilikan di bawah 5 persen.