JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa pengembangan infrastruktur teknologi informasi masih terus digencarkan oleh pemerintah pada masa pandemi COVID-19 guna memperkuat struktur teknologi nasional. Hal ini kemudian disebutnya berimplikasi terhadap komitmen penyediaan anggaran dalam APBN tahun berjalan.
Menurut Menkeu, salah satu implementasi dari komitmen tersebut adalah penambahan anggaran di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan salah satu dari sedikit kementerian/lembaga yang anggarannya dalam tiga tahun terakhir terus meningkat. Pada 2020 anggaran Kemenkominfo sebesar Rp20 triliun atau naik 73 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp5,3 triliun. Kemudian untuk 2021 kembali tumbuh ke Rp26 triliun serta pada 2022 menjadi Rp27 triliun,” ujarnya melalui saluran daring pada Rabu, 3 Agustus.
Menkeu menambahkan, sejumlah besar dana tersebut diperuntukkan bagi pembangunan sarana dan prasarana teknologi di seluruh Indonesia.
BACA JUGA:
“Tidak mungkin ada transformasi digital dan juga digitalisasi jika infrastrukturnya tidak dibangun. Kita akan terus membangun base transceiver station atau BTS berteknologi 4G di 4.200 desa. Ini semua agar pembangunan di daerah-daerah terluar, tertinggal dan terdepan menjadi prioritas sehingga mereka juga bisa menikmati transformasi digital yang ada di Indonesia,” tutur dia.
Mengutip laporan Kementerian Keuangan dalam realisasi APBN semester I 2022, diketahui bahwa serapan anggaran Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga 30 Juni lalu adalah sebesar Rp5,8 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibanding pencapaian periode yang sama 2021 dari instansi yang dipimpin oleh Menteri Johnny Plate itu sebesar Rp4,3 triliun.
“Digitalisasi jelas memiliki manfaat yang sangat luas dan APBN akan selalu menjadi instrumen penting dalam membangun fondasi transformasi digitalisasi di Indonesia,” tutup Menkeu Sri Mulyani.