Kunjungi Korea Selatan, Presiden Jokowi Bawa Oleh-oleh Komitmen Investasi Rp100,69 Triliun
Foto: Dok. Kementerian BUMN

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sukses kantongi komitmen investasi senilai 6,72 miliar dolar AS atau setara Rp100,69 triliun dari Korea Selatan. Komitmen tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan 10 pimpinan perusahaan asal Korea Selatan.

Adapun 10 pimpinan perusahaan yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu CEO of Posco Kim Hag- dong, Vice Chairman/CEO of Lotte Chemical Kim Gyo-hyun, Vice Chairman/CEO of LG Corp Brian Kwon, Chairman of CJ Group Sohn Kyung-Sik, Chairman of LS Group Koo Ja-Eun, Vice Chairman/CEO of GS E&C Lim Byeong-yong, CEO of Samsung Electronics Roh Tae-moon, CEO of LX Holdings Roh Jin-seo.

Jokowi menyampaikan apresiasi kepada para pimpinan perusahaan Korea Selatan yang hadir atas investasi yang telah dilakukan di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa investasi Korea Selatan di Indonesia menunjukkan peningkatan yang siginifikan.

Lebih lanjut, Jokowi juga memint jika terjadi permasalahan di lapangan, perusahaan dapat menghubungi langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

“Saya tadi tidak mendengarkan keluhan-keluhan yang berat yang mungkin terjadi di lapangan. Tetapi apabila ada masalah-masalah tolong disampaikan kepada Menteri Investasi Pak Bahlil atau kepada Pak Menko Maritim dan Investasi (Luhut Binsar Pandjaitan), kalau ada masalah,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat 29 Juli.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta agar perusahaan tak ragu menyampaikan permasalahan kepada dirinya secara langsung jika Bahlil dan Luhut tidak dapat menyelesaikan.

“Kalau mentok berdua ini tidak bisa menyelesaikan bisa ke saya, baik yang berkaitan dengan izin-izin, baik yang mungkin berkaitan dengan imigrasi dan lain-lainnya," ujar Jokowi.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menekankan bahwa selain memfasilitasi dan mengawal investasi yang masuk ke Indonesia, Kementerian Investasi/BKPM akan memastikan bahwa investasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi pengusaha nasional dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal melalui kolaborasi yang dilakukan.

“Saya selalu tekankan kepada seluruh investor yang masuk agar berkolaborasi dengan pengusaha nasional dan UMKM yang ada di daerah. Kita dorong mereka untuk maju bersama dan ciptakan titik pertumbuhan ekonomi baru di daerah,” ujar Bahlil.

Bahlil juga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia serius dalam menarik investasi berkualitas sebanyak-banyaknya ke Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui penyederhanaan kebijakan di bidang investasi melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, khususnya terkait penerbitan perizinan berusaha dan pemberian insentif fiskal melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan bahwa Korea Selatan sendiri saat ini menempati peringkat ke-5 dalam realisasi investasi di Indonesia berdasarkan negara untuk periode 2017 sampai dengan semester pertama 2022 mencapai 9,08 miliar dolar AS.

Nilai tersebut didominasi oleh investasi pada sektor manufaktur yaitu industri kendaraan bermotor yang mencapai 1,7 miliar dolar AS; kemudian disusul oleh sektor listrik, gas, dan air sebesar 1,35 miliar dolar AS; industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik, dan jam sebesar 0,92 miliar dolar AS; industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar 0,86 miliar dolar AS; serta industri kimia dan farmasi sebesar 0,85 miliar dolar AS.