JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suhasil Nazara mengingatkan mahasiswa Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN agar kelak menjadi pemimpin keuangan yang inklusif di sektor publik.
"Ketika menjadi pemimpin harus mulai berfikir untuk melakukan sinergi dan inklusif karena tidak mungkin orang lain sama persis dengan Anda sehingga harus bisa mendengarkan orang lain," katanya dalam Kuliah Umum Kepemimpinan Inklusif Sektor Publik di Kampus PKN STAN yang disaksikan secara daring, dilansir dari Antara, Senin 25 Juli.
Wamenkeu menjelaskan terdapat tiga jenis pemimpin.Pertama, tipe tradisional yang memiliki sifat autokrasi dengan kekuasaan mutlak berada pada diri sendiri dan cenderung tidak memperdulikan pendapat orang lain. Kedua, ada tipe transaksional, dan ketiga, tipe transformasional yang mengutamakan partisipasi, demokrasi, dan situasional.
Mahasiswa PKN STAN yang merupakan pendidikan kedinasan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mempunyai tugas sebagai pengelola keuangan negara yang harus melayani publik.
Kemenkeu, lanjutnya, memiliki prinsip sinergi, integritas, profesionalisme, dan pelayanan menuju kesempurnaan. Oleh karena itu Wamenkeu meminta mahasiswa PKN STAN untuk menanamkan prinsip pemimpin keuangan yang melayani publik.
"Kalau Anda menjadi siswa PKN STAN lalu tidak punya niat melayani dan malah berfikir siapa yang bisa melayani saya, kepemimpinan diri sendirinya sudah salah dasar," ujarnya.
Wamenkeu Suahasil juga mengingatkan para mahasiswa PKN STAN untuk menjadi pengelola keuangan negara yang inklusif dan tidak terpaku pada satu bidang saja, seperti Direktorat Jenderal Pajak saja.
BACA JUGA:
Ia mengingatkan bahwa dimensi pengelolaan keuangan negara sangat beragam. Bahkan ia bersama Menteri Keuangan mengambil keputusan untuk merotasi pejabat di tingkat Eselon I. Hal tersebut bertujuan untuk mencari kepemimpinan yang selalu mencari terobosan-terobosan baru dan Kemenkeu akan menjadikan tour of duty menjadi sebuah kebiasaan.
Mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wamenkeu Suahasil menegaskan bahwa setiap pegawai Kemenkeu merupakan role model dan setiap pimpinan adalah manajer sumber daya manusia.
"Kita mempunyai semua alat (pembinaan kinerja dan pengelolaan SDM) mulai dari penghargaan, pengelolaan kinerja, kode etik, disiplin, kompetensi dan sebagainya, tapi esensinya ada pada diri kita masing-masing," kata Wamenkeu.