Bagikan:

JAKARTA – Belakangan para remaja yang berasal dari daerah penyangga Ibu Kota yang kerap nongkrong di kawasan Stasiun Dukuh Atas BNI City atau dikenal sebagai Citayam Fashion Week mendapat perhatian publik. Beberapa remeja menjadi viral akibat konten-konten wawancara, salah satunya adalah Roy.

Roy juga menghebohkan media sosial belum lama ini, hal tersebut karena Roy menolak beasiswa pendidikan dari Menparekraf Sandiaga S. Uno, dengan alasan ingin fokus menjadi content creator. Roy menilai hal itu lebih menjanjikan dan menghasilkan banyak uang serta dapat membantu orang tuanya.

Ketua Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia atau Indonesia Workspace & Digital Accelerator Association (PERJAKBI) Anthony Leong menyampaikan, fenomena Citayam Fashion Week harus disikapi sebagai ajang kreativitas para anak muda.

Karena itu, menurut Anthony, perlu disediakan wadah bagi para anak muda tersebut untuk mengasah kreativitas. Dia mengatakan PERJAKBI bersedia untuk memberikan co-working space bagi mereka sebagai tempat kerja dan membuat konten.

"PERJAKBI siap sediakan kantor wadah untuk mereka lakukan kreativitas, bukan hanya itu, dengan ekosistem di PERJAKBI saat ini dengan berbagai layanan diberikan seperti kantor virtual (virtual office), ruang kantor (co-working space), mentoring, akses pemodalan usaha," katanya dalam keterangan resmi, Senin 18 Juli.

Anthony mengatakan ekosistem yang telah dimiliki PERJAKBI ini siap membantu para anak muda tersebut dalam menggapai cita-cita menjadi content creator dan pengusaha pemula.

Untuk menjadi content creator, kata Anthony, butuh ruang kerja yang baik dan didukung dengan lokasi strategis di kawasan Sudirman, PERJAKBI mempunyai hal itu. Ia meyakini hal ini dapat mendukung para talenta anak muda ini untuk menjadi pengusaha dan content creator.

"Kami akan berikan program khusus bagaimana para remaja ini mampu menciptakan usaha-usaha baru dengan peluang yang ada, dengan mereka sudah terkenal saat ini brand yang mereka iklankan pastinya akan banyak yang tertarik dan membelinya," ungkap Anthony yang juga merupakan CEO Menara Digital.

Era disrupsi saat ini, kata Anthony, mengubah tren dan minat masyarakat khususnya anak muda dengan cepat. Ia menilai fenomena ini menjadi fakta bagaimana anak-anak muda harus pandai menyikapi perubahan-perubahan tersebut. Contohnya, lebih memilih menghasilkan uang dengan jiwa kreativitas lewat konten media sosial dan menjadi influencer.

"Kami harapkan para remeja Citayam Fashion Week, mampu membawa dampak positif dan menciptakan nilai tambah bagi industri kreatif dan perekonomian Indonesia kedepannya, PERJAKBI siap memberikan fasilitas yang ada untuk mendukung terciptanya hal tersebut," tutupnya.