JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi kawasan Dukuh Atas yang kini menjadi magnet nongkrong remaja dari Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok (SCBD) saat banyak sejumlah wilayah di Ibu Kota direndam banjir.
Politikus PSI Guntur Romli atau Gun Romli menilai Anies berupaya mengalihkan isu mengunjungi lokasi yang sedang viral saat banyak daerah di Jakarta sedang butuh penanganan pemerintah daerah akibat rendaman banjir.
"Segala cara dipake Anies unt mengalihkan isu Jakarta kelelep banjir," tulis Gun Romli dalam akun Twitternya, @GunRomli, Senin 18 Juli.
Menurutnya, kala itu Anies ingin lebih disorot bersama fenomena SCBD yang sedang viral dibandingkan disorot bersama warga atau lingkungan yang terdampak banjir di Jakarta.
"Dari mempertontonkan kemesraan dgn istrinya juga menunggangi fenomena 'SCBD'," ucapnya.
Anies mengunjungi fenomena 'SCBD' pada Sabtu 16 Juli malam. Kunjungan Anies ke kawasan Dukuh Atas diunggah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dalam akun Instagramnya.
Fenomena 'SCBD' belakangan ramai diperbincangkan di Tanah Air. Bahkan telah masuk dalam pantauan akun media sosial fesyen dari Jepang.
Remaja tanggung yang menjadikan kawasan Dukuh Atas nongkrong memperlihatkan ciri khasnya sendiri dalam berpenampilan. Dari sekian banyak, muncul nama populer seperti Bonge, Kurma, Jeje, dan Roy yang akrab dengan fenomena 'SCBD'.
"Sidak Fenomena SCBD," tulis Anies dalam keterangan unggahannya lewat akun Instagram @aniesbaswedan.
Namun, di satu sisi, 92 RT di Jakarta terendam banjir pada Sabtu 16 Juli, pukul 09.00 WIB. Data itu berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI.
BACA JUGA:
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Insaf menjelaskan banjir menggenangi rumah warga di 71 RT pada Sabtu 16 Juli, pukul 06.00 WIB. Tiga jam berlalu, titik banjir di DKI meluas.
"Informasi genangan, dari sebelumnya 71 RT, saat ini menjadi 92 RT atau 0,302 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta, dengan ketinggian lebih dari 40 sentimeter," ujar Insaf dalam keterangannya, Sabtu, 16 Juli.
Lebih detail lagi, Insaf menjelaskan warga terdampak banjir di Jakarta terdapat pada 26 RT di Jakarta Selatan, 18 RT di Jakarta Barat, dan 48 RT di Jakarta Timur.
Banjir paling tinggi per pukul 09.00 WIB berada di Kelurahan Cililitan dan Kelurahan Cawang, Jakarta Timur dengan tinggi muka air mencapai 2 meter.
"Kondisi genangan sedang ditangani oleh DSDA, Damkar dan PPSU Kelurahan. Genangan ditargetkan akan surut dalam waktu cepat," kata Insaf.