Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia mengungkap sejumlah penyebab yang bisa membuat investor gagal berinvestasi ke Indonesia.

Salah satunya adalah berkaitan dengan stabilitas politik di dalam negeri.

Dikatakan Bahlil, para investor tidak akan berani menggelontorkan dana apabila masih merasakan keraguan pada stabilitas politik dan keamanan serta persoalan hukum.

"Jujur kita mengatakan bahwa tidak akan ada investasi yang masuk ke Republik ini kalau ada keraguan dua hal itu. Satu alasan stabilitas, kedua persoalan hukum. Tidak akan mungkin," katanya dalam diskusi Rilis Survei Indikator, Senin, 11 Juli.

Karena itu, Bahlil menekankan, kondisi ekonomi Indonesia tidak akan membaik pascapandemi COVID-19 bila tidak didukung oleh sektor politik dan keamanan nasional.

Lebih lanjut, Bahlil mengaku cukup puas dengan perolehan kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Meskipun tidak terlalu baik, namun tak terlalu buruk.

"Kondisi ekonomi saat ini tidak terlepas dari kerja sama yang apik dengan stabilitas politik dan keamanan. Karena tidak akan mungkin ekonomi kita bagus, kalau kemudian tidak di backup dengan persoalan politik dan keamanan," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut, kondisi perekonomian yang membaik pascapandemi membuat keamanan relatif stabil.

Dia mengatakan, keamanan nasional dengan kualitas ekonomi di Indonesia memiliki keterkaitan satu sama lain.

Saat ini, secara umum kondisi keamanan sudah nyaris Balik ke kondisi sebelum pandemi, hal ini menunjukkan tren yang baik.

"Jadi ekonomi luar biasa menentukan terhadap stabilitas keamanan nasional, begitu juga sebaliknya kalau keamanan nasional tidak dijaga itu juga akan menyulitkan recovery ekonomi," kata Burhanuddin.