JAKARTA – Jajaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan disebutkan telah menyalurkan 1.250 paket hewan kurban dalam perayaan Iduladha 1443 Hijriah atau 2022 Masehi.
Ketua Panitia Iduladha di Masjid Salahuddin Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta, Paryan mengatakan, pihaknya telah menerima titipan hewan kurban sebanyak 16 ekor sapi dan satu ekor kambing.
“Daging kurban akan disalurkan kepada yang berhak, terdiri dari 1.250 perorangan di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak serta 24 yayasan, panti asuhan, dan pesantren,” ujarnya dalam keterangan pers pada Senin, 11 Juli.
Menurut Paryan, pada perayaan Iduladha tahun ini Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Suryo Utomo, dan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Primanto Astera Bakti melaksanakan salat ied di Masjid Salahuddin Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta.
“Hadir pula Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal dan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak Nufransa Wira Sakti yang ikut mendampingi dan mengikuti ibadah salat ied,” tuturnya.
BACA JUGA:
Adapun, khatib salat Iduladha H sekaligus Anggota Dewan Syariah Nasional MUI Pusat Muhammad Sofwan Jauhari dalam khutbahnya mengungkapkan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah orang yang paling banyak memberikan manfaat kepada orang lain.
“Demikian yang dijelaskan Rasulullah Muhammad SAW. Kurban merupakan sebagian contoh bagaimana agar kita menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain dengan cara berbagi hal yang baik,” tegas Sofwan.
Dia pun menerangkan banyak hal yang bisa diteladani dari Ibrahim sebagai Khalilullah atau kekasih Allah, yaitu pertama, cinta dan kepedulian terhadap keluarga karena keluarga merupakan lingkungan terkecil dan paling dekat.
Kedua, cinta dan kepedulian terhadap lingkungan dengan tekad Ibrahim untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di zamannya khususnya di bidang ideologi.
“Ketiga adalah cinta dan kepedulian kepada negara dan bangsa yang ditunjukkan upaya Ibrahim membela bangsa dan negaranya dari segala bentuk kemaksiatan dan kezaliman. Serta yang terahir cinta dan kepedulian Ibrahim meraih cinta Allah yang mengharuskan dirinya mengorbankan Ismail,” tutup Anggota MUI Pusat Muhammad Sofwan Jauhari.