JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengirimkan pesan di tengah ibadah haji yang sedang dijalankannya. Ada doa yang disampaikan ditengah momen Hari Raya Iduladha hari ini.
Sri Mulyani menyampaikan doanya melalui akun Instagram pribadinya.
"Selamat Iduladha 1445 Hijriah. Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga segala amal ibadah kita diridai dan mendapat berkah serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT," tulis Menkeu Sri Mulyani melalui akun Instagram @smindrawati, Senin, 17 Juni.
Adapun Sri Mulyani saat ini tengah menjalani ibadah haji. Dia turut menyampaikan doa bagi para jemaah haji.
Menkeu turut mendoakan para umat Islam yang menjalankan kurban. Dia berharap, kurban itu bisa bermanfaat bagi masyarakat dan membawa kesejahteraan.
"Bagi jamaah yang melaksanakan ibadah haji semoga memperoleh kemabruran, dan yang melaksanakan ibadah kurban semoga pengorbanan yang dilakukan tak hanya memberi manfaat dan membawa kesejahteraan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan," katanya.
"Tetapi juga membuka pintu rezeki lebih luas dan menjadi ladang pahala bagi kita kelak. Aamiin ya rabbal alamin," pungkasnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana melaksanakan Salat Iduladha di Lapangan Simpang Lima Masjid Baiturahman, Semarang, Jawa Tengah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut berkurban melalui penyembelihan hewan ternak pada momentum Iduladha merupakan salah satu ekspresi syukur dan ikhlas manusia atas berkah Allah Swt.
"Berkurban menjadi salah satu ekspresi syukur dan rasa ikhlas kita atas berkah Allah Swt. Semoga semangat hari raya ini semakin memperkuat persatuan untuk Indonesia yang damai dan maju," tuturnya dikutip dari akun Instagram @jokowi, Senin 17 Juni.
Diketahui, Jokowi memberikan 68 ekor sapi kurban untuk 38 provinsi di Indonesia. Kepala Negara juga memberikan bantuan sapi kurban untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), Masjid Istiqlal Jakarta dan Masjid Baiturahman Semarang.
BACA JUGA:
Selain itu, 26 ekor sapi kurban diserahkan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan pesantren di IKN.