JAKARTA - Realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dialokasikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2022, nyaris mencapai separuh dari target. Jumlahnya mencapai 99.557 unit per semester I 2022, atau 49,78 persen dari target tahun ini sebanyak 200.000 unit.
"Hal ini karena penyaluran perdana FLPP dilakukan pada Februari 2022 menunggu pencairan daftar isian pengadaan anggaran (DIPA)," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa 5 Juli.
Herry juga mengungkapkan realisasi subsidi Selisih Bunga (SSB) baru mencapai Rp111,08 miliar dari target Rp4,39 triliun. Targetnya adalah sebanyak 769.903 unit.
Adapun realisasi unit Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) tercatat baru mencapai 31,79 persen atau 63.587 unit dari target sebanyak 200.000 unit. Sementara, realisasi bantuan SBUM yang telah disalurkan sampai Juni 2022 tercatat Rp257,41 miliar dari target Rp812 miliar.
Herry mengatakan untuk realisasi unit Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 2.463 atau 33,81 persen dari target 22.582 unit.
BACA JUGA:
Berdasarkan data paparan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, kendala realisasi FLPP karena baru dilakukan pada Februari 2022. Selain itu juga karena tidak ada sistem kuota yang ditetapkan sehingga menunggu ketersediaan bank penyalur dalam pelaksanaannya.
Sementara, penyaluran bantuan SSB terkendala oleh proses penyelesaian temuan badan pemeriksa keuangan (BPK) yang masih berlangsung dan keterlambatan pengajuan dari bank pelaksana. Sedangkan, kendala penyaluran bantuan BP2BT karena keterlambatan pengajuan dari bank pelaksana.