Ikut Panen Raya di Sumedang, Mentan Syahrul Pastikan Ketersediaan Cabai Cukup
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Foto: ANTARA)

Bagikan:

SUMEDANG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau ketersediaan cabai sekaligus melakukan panen raya cabai di Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Berdasarkan data ketersediaan cabai, kata Syahrul, produksi cabai besar nasional pada bulan Juni sebesar 78.040 ton dan cabai rawit 1.723 ton.

Sementara kebutuhan untuk cabai besar diperkirakan 76.317 ton sehingga neraca cabai besar surplus 1.723 ton.

Syahrul mengatakan, hal yang sama juga terjadi pada cabai keriting, tercatat adanya surplus sebesar 1.403 ton.

Hal ini karena kebutuhan nasional bulan Juni diperkirakan 72.159 ton.

"Memang ada dinamika harga menjelang hari raya Iduladha. Dan ini adalah momentum yang terjadi setiap tahun, Idulfitri, Iduladha, Natal dan tahun baru. Tapi kami hadir di sini, bersama Pak Bupati dan jajaran lainnya untuk memastikan bahwa cabai tersedia cukup," tuturnya.

Harga Cabai Dipengaruhi Faktor Cuaca

Selain faktor jelang Iduladha, menurut Syahrul, gejolak harga cabai juga dipengaruhi oleh kondisi anomali cuaca dan serangan hama penyakit yang masif sehingga membuat hasil panen petani tidak optimal.

Di samping itu, ia menambahkan dibukanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turut mendorong meningkatnya permintaan kebutuhan Horeka termasuk cabai.

"Saya lihat Sumedang ini bagus. Menurut laporan cabai-nya surplus. Kalau begitu, Sumedang bisa menyuplai daerah lainnya yang defisit," ungkapnya.

Sekadar informasi, Wilayah Pamulihan merupakan sentra cabai di Sumedang selain di wilayah perkebunan Gunung Sindulang, Cimanggung, dan Wado.

Berdasarkan data early warning system (EWS) bulan Juni hingga Juli, ketersediaan cabai baik cabai besar maupun cabai rawit di Kabupaten Sumedang juga mengalami surplus.

Produksi cabai besar dan rawit bulan Juni, sebanyak 515 ton dan 393 ton.

Sementara kebutuhan cabai besar dan rawit adalah, 324 ton dan 307 ton.

Untuk bulan Juli, produksi cabai besar dan rawit mencapai 500 ton dan 337 ton sedangkan kebutuhan untuk kedua cabai tersebut adalah 353 ton dan 321 ton.

Syahrul mengatakan, di sisi lain, kenaikan harga cabai juga berdampak pada pendapatan petani.

"Tadi ada yang membahagiakan, ternyata dari kenaikan yang ada, petani juga turut menikmati," ujarnya.

"Jadi jangan sampai hanya pedagang saja. Tentu konsumen juga harus kita perhatikan bersama juga," sambungnya.