JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Juni 2021 terjadi inflasi sebesar 4,35 persen secara tahunan (year on year). Angka itu sendiri melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dengan 3 persen plus minus 1 persen.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan penyumbang inflasi bulan lalu didominasi oleh komoditas cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan telur ayam ras.
“Ini merupakan inflasi tertinggi sejak Juni 2017 yang saat itu inflasinya adalah 4,37 persen,” ujarnya ketika memberikan penjelasan kepada awak media pada Jumat, 1 Juli.
Adapun, inflasi secara bulanan (month to month/mtm) tercatat sebesar 0,61 persen, dan inflasi secara tahun kalender (Januari-Juni 2022) adalah sebesar 3,19 persen.
“Inflasi tertinggi ada di Gunungsitoli dengan besaran 2,72 persen dan inflasi terendah terjadi di Pontianak dengan 0,07 persen. Sementara itu, untuk deflasi tertinggi Kendari sebesar minus 0,61 persen dan terendah di Tanjung Pandang dengan minus 0,03 persen,” tuturnya.
BACA JUGA:
VOI mencatat, kenaikan inflasi secara yoy konsisten terjadi sejak awal tahun ini. Pada Februari inflasi tercatat sebesar 2,03 persen, Maret dengan 2,64 persen, serta April sebesar 3,47 persen. Sementara di Mei 2022 inflasi diketahui berada di level 3,55 persen.
“Angka inflasi yang besar ini juga banyak disumbang oleh komoditas harga bergejolak,” tegas Margo.