Produsen Sari Roti Milik Konglomerat Anthony Salim Bikin Usaha Olesan Cokelat dan Susu Cokelat, Targetkan Berkontribusi 3 Persen untuk Laba Kotor
Foto: Dok. Nippon Indosari Corpindo

Bagikan:

JAKARTA - Produsen Sari Roti milik konglomerat Anthony Salim, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mengumumkan penambahan dua kegiatan usaha baru sebagai bagian dari ekspansi bisnis perusahaan. Keputusan itu telah diterima dan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin 27 Juni.

Perseroan mengubah Anggaran Dasar yang berkaitan mengenai kegiatan usaha yakni usaha perdagangan besar susu dan produknya (KBLI 46326), dan usaha Industri makanan dari cokelat dan kembang gula cokelat (KBLI 10732).

"Manajemen mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemegang Saham. Tahun 2022 akan tercatat sebagai milestone penting perseroan memulai bisnis Olesan Cokelat dan Susu Cokelat," kata Direktur Nippon Indosari (ROTI), Arlina Sofia, dalam keterangan resminya, dikutip Rabu 29 Juni.

Para pemegang saham juga telah menerima studi kelayakan terkait penambahan bisnis baru tersebut, serta meminta direksi untuk mengeksekusi keputusan tersebut.

Arlina menuturkan produk olesan cokelat akan berbagi fasilitas produksi internal perseroan, sementara produk susu cokelat akan diproduksi oleh pihak ketiga.

Perseroan berkeyakinan kontribusi positif dari Olesan Cokelat dan Susu Cokelat pada kinerja keuangan langsung dapat dirasakan dalam waktu tidak lama.

"Manajemen menargetkan pada tahun 2024 untuk bisnis Olesan Cokelat dan Susu Cokelat meraih minimum 3 persen dari laba kotor perseroan tahun 2022,” papar ujar Ida Apulia Simatupang, Direktur Perseroan.

Sedangkan bisnis utama Perseroan yaitu segmen roti mass-produce, diyakini masih sangat prospektif. Tercermin pada kinerja kuartal I 2022 dengan perolehan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk sebesar Rp88,3 miliar atau setara dengan pertumbuhan 55,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Capaian cemerlang ini didukung strategi penambahan kapasitas produksi, perluasan jaringan distribusi, peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional yang secara konsisten diterapkan oleh manajemen.