Bagikan:

JAKARTA - PT Tri Adi Bersama atau Anteraja yang merupakan perusahaan rintisan atau startup di bidang logistik, belakangan banjir kritik di media sosial Twitter mengenai lamanya waktu pengiriman parsel. Padahal, jarak ke lokasi pengantaran terbilang dekat.

Akun dengan nama pengguna Dimdim mengeluhkan layanan Anteraja. Ia juga menyuarakan tagar #boikotAnteraja, karena sudah lebih dari satu pekan parselnya belum juga sampai.

"emg udh wktunya #boikotAnteraja paket h+7 dari estimasi, padahal trackingnya udh satu dom. udh komplain via email sm wa ttp aja tanggapan gitu2 doang gaada perubahan," tulisnya, dikutip VOI, Selasa, 14 Juni.

Keluhan lamanya waktu pengirima barang ini juga disampaikan @MilanistiSagita. Ia juga meminta agar manajeman Anteraja menangani masalah yang ada di kantor cabang.

Akun tersebut juga menyertakan tangkapan layar yang memperlihatkan status pelacakan pengiriman barang. Terlihat pada tanggal 9 Juni parsel sudah diproses di Hub Timur, namun hingga 14 Juni tidak kunjung sampai. Status pengiriman menyatakan delivery tertunda karena masalah operasional.

"Benerin dulu masalah di cabang. Ngirim paket aja muter-muter g sampe2," tulisnya.

Akun dengan nama pengguna @NikenYeppie juga mengeluhkan kinerja Anteraja. Menurut dia, sudah dua pekan parselnya tidak juga dikirimkan. Alhasil parsel pun dikembalikan ke toko.

"2minggu paket ak ga dianter², tp status dalam perjalanan. Tiba² paket ak di balikin lg ke toko tanpa konfirmasi sama sx. Alasan krn alamat rumah ku diluar jangkauan. Lah?? Slma ini ekspedisi lain aman aja #boikotanteraja," tulisnya.

Tak hanya mengeluhkan lamanya waktu pengantaran barang, warganet juga ramai mempertanyakan kejelasan parsel milik mereka. Salah satunya adalah Kristie Hapsari dengan nama pengguna @ayieneeh.

"@anteraja_id min, paket ga gerak dr tgl 8 Juni…. Sudah DM n Tanya via WA, dilempar2 sih… mohon dong direspon n dijawab yg sedikit menenangkan hati..," tulisnya.

Manajemen Anteraja pun angkat suara mengenai ramainya keluhan mengenai perusahaan mereka di media sosial. Menurut mereka, keterlambatan pengiriman yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor.

"Pada kenyataannya di lapangan hal ini dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sangat bervariasi. Contohnya, alamat yang kurang detail, nomor telepon pelanggan yang tidak bisa dihubungi dan dikonfirmasi," ujar Brand Communication Section Head Anteraja Evelyn Marris kepada VOI, Selasa, 14 Juni.

Selain itu, kata Evelyn, kondisi cuaca dan lalu lintas yang kurang mendukung (force majeure) juga turut menjadi faktor yang mempengaruhi lamanya pengiriman barang.

"Untuk menyiasati hal tersebut, ada beberapa tips dan trick yang wajib dijalankan. Di antaranya, pastikan alamat pengiriman jelas dan detail, kalau perlu tambahkan pin point dan patokan alamat supaya lebih akurat," tuturnya.

Selain itu, Evelyn juga mengingatkan pelanggan untuk tidak lupa cantumkan nomor yang pasti dapat dihubungi oleh kurir dan jika ada instruksi khusus jangan lupa juha disampaikan di notes pengiriman.

"Contoh, titipkan pos satpam, titipkan resepsionis, dan sebagainya," jelasnya.