Banjir Kritik di Media Sosial hingga Seruan Boikot, Anteraja Masih <i>Pede</i> Pasang Target 1,5 Juta Parsel Per Hari
Foto: Dok. Anteraja

Bagikan:

JAKARTA - PT Tri Adi Bersama atau Anteraja yang merupakan perusahaan rintisan atau start up bidang logistik, belakangan banjir kritik di media sosial Twitter mengenai lamanya waktu pengiriman parcel hingga barang hilang. Meksi begitu, perusahaan milik konglomerat TP Rachmat tersebut masih percaya diri untuk memasang target 1,5 juta pengiriman parsel per hari.

"Sejauh ini kami menargetkan 1,5 juta parcel per hari hingga akhir tahun, seiring dengan tren belanja online yang masih akan terus bertumbuh," kata Brand Communication Section Head Anteraja Evelyn Marris kepada VOI, dikutip Rabu, 15 Juni.

Evelyn juga mengatakan Anteraja juga terus memperluas titik dan area jangkauan, menambah variasi layanan dan mengembangkan inovasi teknologi.

"Serta automation system untuk mendukung pencapaian target tersebut," ucapnya.

Sekadar informasi, hingga Desember 2021, Anteraja berhasil mencapai pertumbuhan hingga 248 persen dengan rata-rata volume pengiriman mencapai sekitar 1 juta parsel per hari. Sementara pada April 2022, pengiriman harian Anteraja sempat mencapai angka sekitar 1,3 juta parsel per hari.

Pada tahun 2022, Anteraja juga telah menambah dua cabang baru dan diharapkan hingga akhir tahun dapat menambah sebanyak delapan cabang. Dengan inovasi dan strategi bisnis yang dijalankan, Anteraja berharap dapat mencapai pertumbuhan top-line dan bottom-line mencapai double digit di atas 30 persen.

Sebelumnya diberitakan, Perusahaan rintisan atau start up dibidang logistik, Anteraja, belakangan banjir kritik di media sosial Twitter mengenai lamanya waktu pengiriman parcel, meksipun jarak ke lokasi pengantaran terbilang dekat hingga barang hilang.

Keluhan lamanya waktu pengiriman barang datang dari pemilik akun dengan nama pengguna Dimdim. Ia juga menyuarakan tagar #boikotAnteraja, hal ini karena sudah lebih dari satu pekan parselnya belum juga sampai.

"emg udh wktunya #boikotAnteraja paket h+7 dari estimasi, padahal trackingnya udh satu dom. udh komplain via email sm wa ttp aja tanggapan gitu2 doang gaada perubahanšŸ˜„," tulisnya, dikutip VOI, Selasa, 14 Juni.

Akun dengan nama pengguna @NikenYeppie juga mengeluhkan kinerja Anteraja. Menurut dia, sudah dua pekan parselnya tidak juga dikirimkan padahal statusnya dalam pengiriman. Alhasil parsel pun dikembalikan ke toko.

"2minggu paket ak ga dianter², tp status dalam perjalanan. Tiba² paket ak di balikin lg ke toko tanpa konfirmasi sama sx. Alasan krn alamat rumah ku diluar jangkauan. Lah?? Slma ini ekspedisi lain aman² aja #boikotanteraja," tulisnya.

Tak hanya mengeluhkan lamanya waktu pengantaran barang, warganet juga ramai mempertanyakan kejelasan parsel milik mereka. Salah satunya adalah Kristie Hapsari dengan nama pengguna @ayieneeh.

"@anteraja_id min, paket ga gerak dr tgl 8 Juni…. Sudah DM n Tanya via WA, dilempar2 sih… mohon dong direspon n dijawab yg sedikit menenangkan hati..," tulisnya.