Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) disebutkan tengah mempersiapkan skema terbaru atas penyaluran elpiji 3 kilogram (Kg) bersubsidi agar dapat lebih tepat sasaran kepada kelompok masyarakat yang dituju.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan upaya tersebut merupakan bagian dari kebijakan subsidi BBM dan elpiji pada 2023 mendatang.

"Transformasi subsidi elpiji tabung 3 Kg agar lebih tepat sasaran dan berbasis target penerima serta terintegrasi dengan program perlindungan sosial (perlinsos)," ujarnya saat hadir dalam rapat kerja dengan Banggar DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 14 Juni.

Menurut Febrio, strategi ini sekaligus memperbaiki cara yang saat ini ditempuh, yakni penyaluran LPG 3 Kg dilakukan secara terbuka sehingga setiap orang dapat mengakses barang bersubsidi tersebut.

"Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi ke depan karena bagaimanapun di tahun 2022 ini kita sudah sepakati untuk APBN berperan sebagai shock absorber. Tetapi ingat, kita harus memastikan pengawasan atas golongan atau sektor yang berhak memanfaatkan ini terus dilakukan," tuturnya.

Sekadar diketahui, dalam proyeksi terbaru pemerintah nilai subsidi energi (BBM, listrik, dan LPG) pada sepanjang tahun ini akan meningkat menjadi Rp443,5 triliun atau sekitar 2,5 persen PDB seiring dengan naiknya harga komoditas dunia.

Angka tersebut melonjak signifikan dari ketetapan Undang-Undang APBN 2022 yang mengalokasikan anggaran subsidi energi sebesar Rp233,4 triliun.