Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga menambah stok elpiji 3 kilogram (Kg) untuk Kota Solo, Jawa Tengah, sebanyak 14.600 tabung.

Penambahan fakultatif atau extra dropping gas cair bersubsidi itu untuk menjamin ketersediaan pasokan di Kota Solo selama periode 25 Juli hingga 6 Agustus 2022. 

Hal tersebut dikemukakan oleh Area Manager Communication, Relations & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho.

"Jumlah tersebut merupakan tambahan fakultatif di luar penyaluran reguler yang disalurkan sebanyak 5.100 tabung di periode 25-30 Juli 2022 dan periode 1-6 Agustus 2022 sebanyak 9.500 tabung,” ujar Brasto dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 1 Agustus.

Brasto mengungkapkan, penambahan fakultatif tersebut dilakukan sehubungan dengan meningkatnya konsumsi elpiji sejak momen Idul Adha tahun 2022.

“Di bulan ini ada peningkatan konsumsi sekitar 0,5 persen dari rata-rata konsumsi normal yang disebabkan dengan banyaknya kegiatan masyarakat seperti pesta pernikahan, acara pelepasan haji, dan kegiatan lainnya di berbagai daerah" jelas Brasto.

Brasto mengungkapkan proporsi konsumsi elpiji subsidi dibandingkan nonsubsidi di Kota Surakarta adalah 82 persen dibandingkan 18 persen.

"Elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu dan usaha mikro. Bagi masyarakat mampu dan usaha di atas level mikro atau yang sudah masuk kelas kecil dan menengah harap menggunakan elpiji nonsubsidi agar subsidi elpiji dapat tepat sasaran,” harapnya.

Brasto mengimbau agar masyarakat membeli tabung gas elpiji 3 Kg di agen resmi Pertamina sesuai harga eceran tertinggi (HET) setempat.

“Indikator ketercukupan elpiji di pasaran itu dilihat dari ketersediaan di akses pembelian di jalur distribusi resmi kami yaitu di pangkalan elpiji. Untuk Kota Surakarta, kami memiliki 1.185 pangkalan elpiji 3 kg di seluruh Kota Surakarta yang tersebar di seluruh kelurahan di Kota Surakarta. Hadirnya SPBU yang menjual elpiji juga merupakan salah satu langkah kami untuk memudahkan masyarakat mendapatkan elpiji sehingga dengan tambahan fakultatif kami kepada agen dan pangkalan resmi tersebut kami pastikan kondisi pasokan elpiji di Surakarta aman dan tersedia di jalur distribusi resmi kami," terang Brasto.

Ia mengungkapkan, upaya Pertamina untuk menjaga agar elpiji 3 Kg disalurkan tepat sasaran yaitu dengan secara berkala mengadakan monitoring bersama Dinas Perdagangan (Disdag), hingga Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kota Surakarta dengan mengunjungi 2 pangkalan elpiji, 5 warung, dan 2 toko kelontong di Kecamatan Jebres dan Kecamatan Banjarsari untuk memastikan elpiji 3 Kg disalurkan kepada masyarakat yang berhak.

“Kami berkomitmen penuh dalam hal pendistribusian sesuai dengan kuota dan regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kuota ini yang harus kami jaga dengan berkoordinasi dan melibatkan pemerintah daerah dan kepolisian terhadap pendistribusian. Apabila didapatkan ada pengoplosan dan tindak pidana penyalahgunaan LPG subsidi, maka menjadi ranah pidana yang dapat ditindak oleh kepolisian sesuai ketentuan yang berlaku," ujar Brasto.