Bagikan:

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebutkan telah mendapat amanah dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menjadi anggota Global Crisis Response Group (GCRG) bersama dengan Kanselir Jerman, Perdana Menteri Bangladesh, Perdana Menteri Barbados, dan Presiden Senegal

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa kelompok ini bertugas untuk membantu memitigasi tekanan dan berupaya menghasilkan solusi atas krisis keuangan dan ekonomi dunia.

“GCRG selaras dengan agenda G20 dalam beberapa hal, seperti transisi energi yang mendukung upaya pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals), memastikan akses energi yang berkelanjutan, andal dan terjangkau, dan mendorong kemudahan akses pendanaan dan teknologi bagi negara berkembang,” ujarnya dalam keterangan pers dikutip Senin, 13 Juni.

Menurut Susiwijono, hasil pembicaraan Sekjen PBB dengan para kepala negara/pemerintahan GCRG dituangkan dalam Policy Brief Nomor 2 yang menekankan pentingnya dua hal pokok

Pertama, perlunya stabilitas pasar pangan dan energi global untuk mengatasi kenaikan harga global. Kedua, urgensi untuk dapat segera membantu negara-negara dan komunitas-komunitas miskin dunia dengan sumber daya dan instrumen-instrumen yang tersedia.

“Pembentukan GCRG bertujuan untuk mengadvokasi dan memfasilitasi konsensus global terhadap aksi-aksi untuk menghindari, mitigasi, dan merespon dampak-dampak krisis pangan, energi, dan keuangan bagi negara-negara yang rentan, terutama akibat imbas dari pandemi Covid-19 dan perang Ukraina dan Rusia,” tuturnya.

Adapun, keikutsertaan Indonesia dalam GCRG selaras dengan komitmen Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022 untuk mendorong anggota G20 bekerja sama menyeimbangkan kepentingan seluruh anggora dan memastikan tidak ada yang tertinggal.