Indopoly Mau Ekspansi Tingkatkan Kapasitas Produksi 65 Persen
Foto: Dok. Indopoly

Bagikan:

JAKARTA - PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) berencana melakukan ekspansi dengan cara meningkatkan kapasitas produksi perseroan sebesar 65 persen dari 100.000 ton film per tahun menjadi 165.000 ton per tahun. Dengan ekspansi ini, perseroan berharap pendapatan bakal bertumbuh 50 persen di tahun 2024 mendatang.

"Perseroan yakin dengan adanya tambahan kapasitas ini, maka skala ekonomi dapat dicapai sehingga pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan nilai bagi para pemegang saham,” kata Presiden Direktur Indopoly Swakarsa Industry Henry Halim dalam keterangannya, dikutip Kamis 9 Juni.

Kapasitas produksi yang ditingkatkan adalah pabrik di Purwakarta, Indonesia sebanyak 25.000 ton per tahun dan pabrik di Suzhou, Tiongkok sebesar 40.000 ton per tahun. Dengan begitu, total kapasitas produksi IPOL pada 2024 masing-masing berasal dari pabrik di Yunnan, Tiongkok sebesar 10.000 ton per tahun; Suzhou, Tiongkok 165.000 ton per tahun; Purwakarta, Indonesia 90.000 ton per tahun.

"Kita dari Indonesia ekspor banyak, sekitar 40 persen. Jadi kami lihat kebutuhan Australia, Amerika, dan Eropa makanya pilih ekspansi di Indonesia," jelas Henry.

Sementara itu, ekspansi kapasitas produksi di Tiongkok dilakukan karena permintaan flexible packaging tumbuh di atas 5 persen per tahun. Ekspansi dilakukan dengan membeli dua mesin produksi Biaxially-Oriented Polypropylene (BOPP/PE) dari Bruckner Maschinenbau GmbH & Co KG.

Wakil Direktur Utama Indopoly Swakarsa Industry Jeffry Halim menjelaskan, perseroan menganggarkan dana investasi sekitar 87 juta dolar AS untuk ekspansi ini. Sumbernya dari kas internal dan fasilitas pembiayaan lainnya.

Pembelian mesin tersebut, salah satunya akan difasilitasi pembiayaan dari DZ Bank AG Deutsche Zentral Genossenschaftsbank, Frankfurt am Main, yang telah ditandatangani pada Jumat 3 Juni. Fasilitas ini memiliki plafon 14,4 juta euro atau setara 15,38 juta dolar AS.

Sementara itu, berdasarkan hasil keputusan pemegang saham dalam RUPST yang diadakan kemarin, Rabu 8 Juni, IPOL akan membagikan dividen sebesar 28 persen dari laba bersih 2021.

IPOL akan membagikan dividen sebesar Rp5,5 per saham, sehingga total pembagian dividen atas laba tahun buku 2021 mencapai Rp35,4 miliar. Adapun detail termasuk jadwal pembagian akan diumumkan kemudian.

Sepanjang tahun lalu, IPOL berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 21 persen menjadi 239,41 juta dolar AS dari 197,89 juta dolar AS. Pertumbuhan pendapatan turut mengangkat kinerja laba.

Hingga akhir 2021, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 12% menjadi 8,8 juta dolar AS dari 7,9 juta dolar AS.