JAKARTA - Perusahaan manufaktur kertas milik konglomerat Eka Tjipta Widjaja, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) mencetak peningkatan penjualan dan laba bersih di kuartal I 2022. Bahkan penjualan perusahaan dari grup Sinar Mas ini mencapai hampir 1 miliar dolar AS, tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Dalam laporan keuangan INKP, dikutip Senin 6 Juni, perseroan membukukan penjualan sebesar 995,7 juta dolar AS atau sekitar Rp14,5 triliun (kurs Jisdor 31 Mei 2022 Rp14.592 per dolar AS). Penjualan ini meningkat 24,27 persen dari 801,2 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penjualan ini tercatat menjadi penjualan tertinggi selama kuartal I dalam lima tahun terakhir sejak 2018. Sementara itu, penjualan terendah emiten berkode saham INKP ini dalam lima tahun terakhir adalah pada kuartal I 2019, sebesar 776 juta dolar AS.
Penjualan INKP pada kuartal I 2022 ini tercatat didorong oleh produk kertas industri, tissue, dan lain-lain yang naik 24,5 persen dari 332,8 juta dolar AS, menjadi 414,5 juta dolar AS di kuartal I 2022.
Selain itu, penjualan juga didorong oleh peningkatan penjualan segmen kertas budaya yang naik 10,45 persen menjadi 306,3 juta dolar AS dari 277,4 juta dolar AS secara tahunan atau year on year (yoy), dan segmen pulp yang meningkat sebesar 43,87 persen menjadi 274,7 juta dolar AS, dari 190,9 juta dolar AS secara tahunan.
Dengan kinerja penjualan tersebut, INKP tercatat mampu mencetak laba bruto sebesar 364,9 juta dolar AS, meningkat 47,24 persen dari periode yang sama tahun 2021 sebesar 247,8 juta dolar AS.
BACA JUGA:
Begitu juga dengan laba usaha perseroan yang melonjak 58,85 persen dari 162,5 juta dolar AS, menjadi 258,19 juta dolar AS pada tiga bulan pertama 2022. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk INKP pun meningkat 26,7 persen dari 139,2 juta dolar AS di kuartal I 2021, menjadi 176,4 juta dolar AS di kuartal I 2022 atau setara Rp2,57 triliun.
Meski meningkat, laba bersih INKP yang tertinggi dalam lima tahun terakhir diraih pada kuartal I/2020, yakni sebesar US$179,3 juta. Adapun hingga akhir Maret 2022, total aset perseroan bertambah menjadi 9,34 miliar dolar AS, dari 8,97 miliar dolar AS di akhir Desember 2021.
Rinciannya, total liabilitas perseroan meningkat dari 4,2 miliar dolar AS di akhir 2021, menjadi 4,4 miliar dolar AS di akhir tiga bulan pertama 2022. Begitu juga dengan total ekuitas yang naik dari 4,75 miliar dolar AS di 31 Desember 2021, menjadi 4,93 miliar dolar AS di 31 Maret 2022.