IHSG Juni Bakal Lebih 'Terang' Ketimbang Mei 2022
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan lebih bullish di bulan Juni 2022 ini dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini dikemukakan Kepala Riset Ciptadana Sekuritas Asia Arief Budiman dalam risetnya.

Arief menjelaskan, setelah menguat selama 4 bulan beruntun, IHSG mencatatkan koreksi secara bulanan pada Mei 2022. Sentimen Sell in May and Go Away menjadi perhatian pasar seiring dengan koreksi yang terjadi pada pasar global.

Pada penutupan perdagangan Selasa 31 Mei lalu, IHSG naik 111,4 poin atau 1,58 persen ke level 7.148,97. Namun, sepanjang Mei 2022, IHSG terkoreksi 1,11 persen dan bergerak di rentang terendah 6509,87 dan tertinggi di 7.148,97 selama Mei 2022.

Menurutnya, koreksi di pasar saham terjadi seiring dengan keputusan The Fed untuk menaikkan suku bunga pada awal Mei lalu. Hal ini membuat biaya kredit dan akses permodalan yang awalnya murah dan memicu reli di pasar saham mulai berkurang. Meski demikian, prospek pergerakan IHSG di bulan Juni dinilai masih cukup positif.

Tren harga komoditas yang tinggi menjadi penopang untuk pasar Indonesia menghadapi stagflasi, kondisi dimana laju inflasi yang tinggi dibarengi dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

"Pasar saham Indonesia juga lebih terlindung dari stagflasi berkat komposisi perusahaan tercatat yang berasal dari perbankan sebanyak 26 persen dan komoditas sebesar 19 persen mencakup 45 persen dari total kapitalisasi pasar Indonesia," jelas Arief dalam risetnya.

Arief melanjutkan, tren harga komoditas ini juga akan menjadi katalis positif untuk perusahaan tercatat di Indonesia. Ia memperkirakan, sentimen harga komoditas akan berimbas pada kinerja perusahaan hingga tahun 2023 mendatang. Ciptadana Sekuritas juga masih optimistis pergerakan IHSG akan positif hingga akhir tahun 2022 dengan target pada level 7.600.

Tren positif ini ditopang oleh masuknya investor asing yang melihat sentimen positif dari makroekonomi Indonesia dan pertumbuhan penerimaan perusahaan tercatat.