Bagikan:

JAKARTA - Dana abadi atau Sovereign Wealth Fund asal Singapura GIC Private Limited mengurangi kepemilikan saham di PT Bank Jago Tbk (ARTO). GIC menjual sebanyak 2,07 juta saham Bank Jago dan dilepas ke pasar pada Senin 23 Mei.

Penjualan tersebut dilakukan saat harga saham ARTO anjlok sepanjang tahun ini. Berdasarkan data, harga saham ARTO telah merosot sebanyak 32 persen sepanjang Mei 2022 dari Rp 11.650 menjadi Rp 7.900 pada penutupan, Selasa 24 Mei. Sedangkan year to date (ytd) saham ARTO telah turun 50,6 persen dari Rp16.000 menjadi Rp7.900.

Dalam pengumuman resmi GIC di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa dengan penjualan tersebut, kepemilikan saham GIC di Bank Jago berkurang dari 1.278.260.418 menjadi 1.276.184.518 saham. Persentasi kepemillikan juga berkurang dari 9,23 persen menjadi 9,21 persen.

Sebagai informasi, pemegang saham Bank Jago terdiri dari PT Mefamofosis milik konglomerat Jerry Ng sebagai pengenggam 29,806 persen saham ARTO. Sisanya dikuasai Walet Track Technologi sebanyak 11,686 persen saham, PT Dompet Karya Anak sebanyak 21,404 persen, dan GIC Private Ltd 9,23 persen saham.

Sebelumnya, GIC masuk menjadi pemegang saham Bank Jago melalui skema Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II atau rights issue pada Februari 2021. Saat itu, perseroan mergoh kocek sekitar Rp3,15 triliun untuk mengeksekusi HMETD sebanyak 1,19 miliar lembar saham.