Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar 28,9 persen year on year (yoy) di April 2022 menjadi Rp47,6 triliun.

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan bukuan tersebut sejalan dengan tren pemulihan ekonomi, sekaligus upaya strategis dalam mendorong kinerja mitra debitur UMKM.

"Ini merupakan peran agen penyalur KUR pemerintah yang proaktif mencari potensi pertumbuhan ekonomi baru di segmen UMKM,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Senin, 23 Mei.

Menurut Sis Apik, perseroan dipercaya pemerintah untuk mendapat tambahan alokasi KUR hingga Rp38 triliun per 2022. Nilai tersebut naik 22,7 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 30,95 triliun.

"Upaya yang kami lakukan ini adalah untuk menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM. Tentunya tren ini akan terus dipertahankan sehingga dapat membantu lebih banyak pelaku usaha mampu meningkatkan kinerjanya," tutur dia.

Sis apik menambahkan, menyampaikan perseroan memiliki tiga strategi utama yang digunakan untuk mendukung mendongkrak kinerja KUR tahun ini.

Pertama, BNI mendorong penyaluran KUR berbasis klaster yang salah satunya dengan fokus menggarap potensi sektor pertanian daerah. Kedua, BNI meningkatkan pembiayaan kepada mitra debitur korporasi melalui skema value chain.

“Terakhir kami menggunakan tools digitalisasi kredit serta kerjasama dengan mitra strategis untuk mendukung optimalisasi big data UMKM yang akhirnya mempercepat penyaluran sekaligus meningkatkan kualitas kredit,” tutup Sis Apik.