Mau Menumbuhkan UMKM, Bos BI Ungkap Tiga Tantangan yang Harus Diatasi
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional masih dapat ditingkatkan apabila bisa mengatasi sejumlah tantangan yang ada.

Menurut dia, digitalisasi yang cukup masif saat ini merupakan game changer dan harus bisa dimanfaatkan untuk mendapat akses keuangan yang lebih inklusif.

“Terdapat tiga langkah penting untuk mengatasi tantangan UMKM berupa keterbatasan kemampuan ekonomi, literasi keuangan, dan akses infrastruktur digital,” ujarnya dalam keterangan pers pada Kamis, 12 Mei.

Diungkapkan Perry jika langkah pertama melalui pemberdayaan ekonomi, termasuk bagi perempuan untuk menjadi pengusaha mikro.

“Kedua adalah peningkatan kapasitas, produktivitas, literasi dan pengelolaan keuangan melalui edukasi yang didukung inovasi dan digitalisasi proses bisnis sehingga UMKM lebih berdaya dan kompetitif,” tuturnya.

Serta yang ketiga adalah harmonisasi kebijakan, antara lain melalui dukungan BI terhadap UU Cipta Kerja yang merupakan regulasi penyederhanaan proses perizinan dan mendukung ekosistem UMKM dan e-commerce untuk mendorong akses UMKM ke pasar domestik dan global.

“Transformasi digital merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan akses keuangan dan UMKM harus didorong supaya berperan lebih di pemulihan ekonomi pascapandemi,” tegas dia.

Sebagai informasi, UMKM dianggap mampu menciptakan lapangan kerja, menarik investasi, dan mendukung pendapatan domestik bruto Indonesia sebesar 60 persen. Namun demikian, UMKM mash menghadapi tantangan dalam memperoleh akses pembiayaan.

“Saat ini hanya 18 persen kredit perbankan diberikan kepada UMKM. Pandemi COVID-19 membuat UMKM menjadi lebih sulit dalam mengakses pembiayaan. Untuk itu, perlu diciptakan kebijakan yang dapat meningkatkan akses pembiayaan UMKM yang dapat meningkatkan multiplier effect terhadap perekonomian,” tutup Perry.