Bagikan:

JAKARTA – Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Tbk Andry Asmoro mengatakan bahwa penyaluran pembiayaan ke sektor infrastruktur dapat mendorong peningkatan lapangan kerja bagi masyarakat. Menurut dia, andil yang dikontribusikan oleh perseroan secara tidak langsung dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih luas.

“Proyek infrastruktur memiliki efek berganda (multiplier effect) yang besar dalam perekonomian termasuk penciptaan kesempatan kerja,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu, 11 Mei.

Andry menjelaskan, berdasarkan hasil riset internal Tim Ekonom Bank Mandiri diketahui bahwa pada pertengahan 2021 sektor konstruksi telah berhasil mempekerjakan lebih dari 8,29 juta orang.

Katanya, secara jangka menengah dan panjang pembangunan infrastruktur juga bisa berdampak positif bagi industri turunannya seperti pengadaan listrik dan gas, penyediaan akomodasi makan dan minum, transportasi dan pergudangan hingga industri pengolahan dan properti.

“Sejalan dengan keberhasilan pemerintah dalam penanganan COVID-19 yang baik, proyek infrastruktur di tahun ini akan semakin masif dan optimal. Hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah,” tutur dia.

Untuk diketahui, bank berkode saham BMRI ini mencatatkan pertumbuhan kredit sektor infrastruktur sebesar 2,93 persen year on year (yoy) menjadi Rp226,8 triliun pada akhir Maret 2022.

Dari nilai tersebut, pembiayaan yang telah disalurkan untuk pembangunan jalan mencapai Rp41,7 triliun dan untuk pembangunan transportasi sebesar Rp57,7 triliun .

Torehan moncer ini turut mendongkrak kredit ke segmen wholesale yang menembus Rp1.072,9 triliun di kuartal I 2022 atau melesat 8,93 persen yoy.