Menko Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi 5,01 Persen karena Berkah Ramadan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kinerja ekonomi Indonesia pada kuartal I 2022 cukup menggembirakan dengan catatan pertumbuhan sebesar 5,01 persen year on year (yoy).

Menurut dia, salah satu faktor pengungkit adalah momentum Ramadan yang turut mendongkrak naiknya indeks belanja. Bahkan, Airlangga membandingkan torehan RI yang jauh lebih baik dari rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang hanya berada pada kisaran 3,6 hingga 4,5 persen.

"Jadi, Indonesia pertumbuhannya di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Banyak faktor yang mempengaruhi tapi salah satunya adalah Ramadan tahun ini,” ujar dia dalam keterangan resmi pada Senin, 9 Mei.

Airlangga menjelaskan jika indeks belanja selama Ramadan 2022 meningkat sekitar 31 persen dibandingkan Ramadan tahun lalu dan kondisi ini terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.

"Kalau kita lihat secara keseluruhan jumlah frekuensi dan belanja itu indeks 179,4, sedangkan dari segi nilai sebesar 159,9,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menyinggung pula perihal level inflasi sebesar 3,47 yoy di bulan lalu. Katanya, angka itu masih dalam kisaran perkiraan di APBN 2022 yang sebesar 3 persen plus minus 1 persen.

“Berdasarkan data di lapangan hampir seluruh sektor rata-rata positif, yakni dari pergudangan, industri jasa pertanian, konstruksi,” sambungnya.

Adapun dari sisi demand, konsumsi rumah tangga tumbuh positif, investasi maupun ekspor-impor juga mengalami hal serupa.

Sementara terkait kinerja penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional, tercatat realisasinya 15,4 persen atau Rp70,37 triliun. Secara terperinci, bidang kesehatan sebesar 9,7 persen atau Rp11,87 triliun yakni, untuk insentif nakes dan klaim pasien.

Lalu, untuk perlindungan masyarakat realisasinya sudah Rp49,27 triliun atau 32 persen. Catatan itu terdiri dari PKH, BLT minyak goreng, BLT Dana Desa, Bantuan pedagang kaki lima, warung, dan nelayan, serta kartu prakerja.

“Penguatan pemulihan ekonomi sekitar 5,2 persen atau Rp9,2 triliun, baik itu di sektor pariwisata, dukungan UMKM,” tutup Airlangga.