Merdeka Copper Milik Konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno Getol Cari Dana di Pasar Modal, Ada Obligasi Hingga <i>Rights Issue</i> Puluhan Triliun
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan tambang milik konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dalam posisi ekspansi. Untuk itu, perseroan cukup getol mencari pendanaan di pasar modal.

Salah satunya melalui penerbitan obligasi. Perseroan meraup dana segar Rp2 triliun dari penerbitan obligasi berkelanjutan III tahap II tahun 2022.

Obligasi tersebut pun telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 9 Mei.

Dalam keterangan BEI, Merdeka Copper membagi obligasi tersebut menjadi dua seri. Di antaranya, seri A Rp310 miliar dengan tingkat bunga 7,8 persen per tahun dengan jangka waktu tiga tahun.

Sementara seri B Rp1,69 triliun dengan tingkat bunga 9,25 persen dan jangka waktu lima tahun.

Selain obligasi, Merdeka Copper juga tengah merancang penambahan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Di sini, perseroan akan menerbitkan 2,29 miliar saham baru.

Jumlah tersebut setara dengan 10 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Saham-saham tersebut bernilai nominal Rp20 per saham.

Jika mengacu pada harga saham MDKA per 28 April yakni Rp5.300, maka perseroan berpotensi meraup dana hingga Rp12,14 triliun. Jika berjalan sesuai rencana, maka ruang ekspansi Merdeka Copper semakin terbuka.

Hal itu pun sesuai dengan rencana penggunaan dana dari aksi rights issue ini. "Dalam rangka mengembangkan kegiatan usaha Perseroan serta memiliki kesempatan untuk melaksanakan potensi ekspansi, Perseroan memandang perlu untuk memperkuat struktur permodalannya," tulis manajemen Merdeka Copper dalam dokumen penawaran rights issue.

Adapun untuk memperlancar aksi ini, perseroan berencana menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 Juni mendatang.