Bagikan:

JAKARTA - Proyek Bukit Tua Phase-2B telah menyelesaikan proyek pengeboran di sumur pengembangan BTJTB-T2 yang terletak di dalam Wilayah Kerja Ketapang, lepas pantai Jawa Timur.

Proyek ini merupakan milik Petronas yang dioperasikan melalui anak perusahaannya, PC Ketapang II Ltd.

Bukit Tua Phase-2B memiliki kapasitas produksi mencapai 12.500 barel minyak per hari (BOPD) dan 30 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang berasal dari lima sumur pengembangan.

Bukit Tua Phase-2B merupakan proyek pengeboran sumur pengembangan yang keempat dan didahului oleh beberapa proyek sebelumnya seperti Bukit Tua Phase-1, Phase-2A, dan Phase-3. Pengeboran sumur pengembangan Bukit Tua Phase-2B berhasil dilakukan pada 30 September 2021 dengan kedalaman mencapai 1.890 meter.

“Kami sangat mengapresiasi ditengah tantangan pandemi Covid-19 yang luar biasa, dengan dedikasi dan kerja keras semua pihak yang turut berkontribusi dalam mengupayakan proyek ini bisa onstream. Ini sungguh luar biasa, dan perlu diberikan apresiasi," kata Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno dalam keterangannya kepada media, Jumat, 15 April.

Ia menambahkan, proyek ini sejatinya merupakan proyek hulu migas besar pertama yang diresmikan di tahun 2022 dengan investasi mencapai 117 Juta dolar AS atau setara dengan Rp1,68 triliun.

"Semoga hal ini dapat memberikan semangat kita semua dalam memenuhi amanah Pemerintah untuk sektor migas, yaitu target produksi 703 ribu barel minyak per hari (BOPD) minyak dan 5800 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas di tahun 2022," ujar Julius.

Lebih jauh Julius mengungkapkan, untuk mencapai target lifting migas tahun ini serta pencapaian visi produksi 1 juta BOPD dan 12 ribu MMSCFD di tahun 2030 memerlukan langkah-langkah yang tidak biasa untuk mencapainya. Namun dengan kebutuhan migas yang terus tumbuh serta potensi hulu migas yang masih menarik, maka kita optimis industri hulu migas akan terus berkelanjutan.

“SKK Migas mendorong agar KKKS merealisasikan setiap rencana Pengembangan Lapangan - Plan of Development (POD) - minyak dan gas bumi yang telah disetujui, serta mendorong setiap penemuan cadangan migas agar dapat segera diproduksi," kata Julius.

Sementara itu Executive Vice President and Chief Executive Officer of Upstream Petronas, Adif Zulkifli, menyampaikan, pencapaian ini menandai komitmen mereka dalam memberikan pasokan energi yang aman dan andal untuk Indonesia.

"Produksi pertama pada proyek pengembangan Bukit Tua Phase 2B ini memiliki peranan penting dalam kontribusi untuk mencapai target 1 juta Barrel minyak per hari pada tahun 2030 di Indonesia," kata dia.