Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina, Alfian Nasution memperkirakan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau pertalite akan meningkat sebesar 11 persen hingga Lebaran. Alfian menuturkan, konsumsi pertalite akan meningkat dari sebelumnya sebesar 73.180 kiloliter (KL) menjadi 81.406.

"Kami proyeksikan akan naik 11 persen selama bulan puasa hingga Lebaran," ujar Alfian dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, 6 April.

Selain Pertalite, kenaikan penjualan juga akan terjadi pada gas LPG baik yang disubsidi maupun nonsubsidi sebesar 3 persen dari 26.667 MT menjadi 27.338 MT. Kenaikan penjualan juga diperkirakan terjadi pada Kerosene yang diperkirakan meningkat sebesar 0,8 persen dari 1.339 ke 1.350 KL.

Selain kenaikan, Pertamina juga memperkirakan adanya penurunan penjualan pada beberapa jenis BBM antara lain penjualan BBM jenis Pertamax (RON 92) diperkirakan akan turun 15 persen dari sebelumnya 21.573 kl per hari menjadi 18.251 kl per hari.

Begitu juga dengan Pertamax Turbo (RON 98) juga diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 27 persen dari 584 kl per hari menjadi 426 kl per hari, Dexlite (CN 51) turun 3 persen dari 2.345 kl per hari menjadi 2280 kl per hari, dan Pertamina DEX turun 4 persen dari 701 kl per hari menjadi 672 kl per hari.

"Sementara itu Solar/Bio juga akan mengalami penurunan sebesar 5 persen dari 2.345 kl per hari menjadi 2.280 kl per hari," lanjut Alfian.

Ia menjelaskan, berdasarkan data tahun sebelumnya, menjelang ramadan, penjualan solar biasanya akan menurun sebesar 10 persen, namun dengan adanya kondisi pemulihan ekonomi pada tahun ini ia memperkirakan penurunan hanya akan terjadi sebesar 5 persen.

"Kami prediksikan hanya akan turun 5 persen karena truk dan industri tidak beroperasi lagi," imbuh Alfian.

Lebih jauh Alfian menambahkan Pertamina juga menyiapkan layanan tambahan seperti menyiapkan 1.370 SPBU siaga yang akan ditempatkan di jalur potensial seperti jalan tol, jalur wisata dan jalur logistik yang nantinya akan beroperasi selama 24 jam penuh.

"Kami juga akan siapkan 48.207 unit agen maupun outlet LPG yang juga akan beroperasi selama 24 jam, 37 unit kios pertamina siaga dan 220 unit motorist yang akan beroperasi ketika adanya kemacetan di jalur yang sudah ditentukan," bebernya.