Bagikan:

YOGYAKARTA - Pertamina resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800 per liter. Namun, kebijakan ini tidak turut diterapkan pada pertalite dan solar.

Lantas, mengapa harga BBM dengan RON 90 itu tidak turun?

Harga Pertalite saat ini tetap Rp10 ribu per liter. Pemerintah dan PT Pertamina memutuskan tidak menurunkan harga pertalite meski harga minyak dunia sudah turun sampai level US$79 per barel

"Khusus solar dan pertalite harganya tetap. Kenapa? Karena ini yang disubsidi pemerintah dan besar sekali subsidinya," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).

Pertalite dijual oleh Pertamina seharga Rp10 ribu per liter. Namun oleh para kompetitor atau pengecer, harga Pertalite mencapai Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per liter. 

Mengapa Harga Pertalite Tidak Turun?

Nicke Widyawati mengungkapkan alasan mengapa harga Pertalite tidak turun seperti yang dilakukan pada Pertamax. Harga Pertalite dan Solar tidak ikut diturunkan karena pemerintah sudah menyalurkan subsidi yang cukup besar untuk penjualan kedua BBM tersebut. 

"Solar, Pertalite harganya tetap. Karena hari ini yang dibantu pemerintah besar sekali. Solar Rp 6.800/liter, padahal kalau kompetitor ini lebih dari dua kali lipat. Yang subsidi besar jadi Rp 6.500-an, hampir sama (dengan harga jual)," ucap Nicke di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2022).

Nicke menyampaikan bahwa Pertamina menjual harga Solar setengah dari harga pasar. Menurut Nicke, Pertalite yang dijual Pertamina juga lebih murah dibanding dari kompetitor. Ia mengatakan, di saat harga-harga di dunia naik, Indonesia tetap mempertahankan harga karena subsidinya yang besar.

Menteri BUMN Erick Thohir juga memberikan tanggapan mengapa harga Pertalite tidak turun. Erick mengatakan bahwa pemerintah membantu subsidi Pertalite sebesar 1.100. Program ini merupakan langkah pemerintah membantu kondisi ekonomi masyarakat. 

"Catatan penting, BBM yang dibantu pemerintah seperti Pertalite yang harga dunia masih tinggi, harga jual kita Rp 10.000, masih dibantu pemerintah Rp 1.100," kata Menteri Erick.

Febrio N. Kacaribu, Kepala BKF, pun ikut buka suara mengenai pembicaraan harga Pertalite tidak turun. Febrio mengatakan bahwa harga BBM subsidi sangat tergantung pada sejumlah faktor, yaitu harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP), kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), dan volume pemakaian BBM jenis tersebut.

"BBM subsidi ini akan sangat tergantung pada ICP kita, kursnya dan volume. Khususnya kita melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi terus menguat, tentunya permintaan akan meningkat, sehingga pemrintah berupaya melihat di satu sisi menjaga arah reformasi supaya tetap sasaran," kata Febrio dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (3/1/2023).

Harga Pertamax Turun 

Harga Pertamax turun sebesar Rp1.100 per liter mulai Selasa (3/1) pukul 14.00. Penurunan harga BBM jenis ini dilakukan setelah harga minyak dunia kini turun. Sebelumnya minyak dunia mengalami lonjakan harga saat perang Rusia dan Ukraina. 

"Pertamax kita turunkan, ini sangat bersaing dengan kompetitor lain. Dan sangat berarti karena market share Pertamax 97,4% di antara BBM RON 92 lain, ini beri dampak pada masyarakat untuk meningkatkan produktivitas," kata Nicke.

Berikut informasi penurunan harga BBM Pertamax Cs di seluruh SPBU Indonesia. 

  • Pertamax: dari Rp13.900 per liter menjadi Rp12.800 per liter
  • Pertamax Turbo: dari Rp15.200 menjadi Rp15.050 per liter
  • Dexlite: dari Rp18.300 per liter menjadi Rp16.150 per liter
  • Pertamina Dex: dari Rp18.800 per liter menjadi Rp16.750 per liter

Demikianlah informasi mengapa harga Pertalite tidak turun seperti harga Pertamax. Pemerintah akan terus memantau perkembangan harga minyak mentah Indonesia maupun minyak dunia. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.