Jokowi Pasang Target 30 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital, Anak Buah Menteri Teten: Butuh Sinergi Lintas Sektoral
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) menekankan bahwa proses usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) onboarding ke ekosistem digital membutuhkan sebuah metode pendekatan, pemetaan dan sinergi lintas sektoral.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta target 20 juta pelaku UMKM yang onboarding masuk ke ekosistem digital atau marketplace harus tercapai di tahun ini. Lalu meningkat 24 juta di tahun 2023 dan 30 juta di tahun 2024 atau di akhir masa jabatannya.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah menyampaikan, saat ini diperlukan metode pendekatan untuk pelaku UMKM agar dapat go digital. Beberapa hal yang masih harus diperhatikan di antaranya ialah literasi digital, kapasitas produksi, dan pola pikir dari kewirausahaan.

"Diharapkan pendekatan untuk digitalisasi UMKM ini holistik dari hulu ke hilir. Kita enggak bisa kerja sendiri, kita perlu kerja sama lintas stakeholders. Kita perlu menyusun roadmap untuk mewujudkan target 30 juta UMKM digital dan 1 juta UMKM masuk ke LKPP," katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 Maret.

Untuk mencapai target tersebut, kata Azizah, Kemenkop UKM menggelar acara kelompok kerja Digitalisasi Koperasi. Para pakar diundang untuk membagikan metode dan strategi untuk percepatan digitalisasi UMKM.

Selain itu, kata Azizah, pihaknya juga mengundang pemerintah daerah yang memiliki e-commerce lokal yang berhasil untuk mengembangkan digitalisasi UMKM.

"Working group ini diharapkan menghasilkan komitmen dari semua stakeholder dari semua yang hadir untuk pemetaan, strategi lintas sektoral untuk mewujudkan target 30 juta UMKM ke platform digital," ucapnya.

Digitalisasi UMKM harus segera dilakukan

Sementara itu, Asisten Deputi Koperasi dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iwan Faidi menilai bahwa digitalisasi UMKM menjadi hal yang harus segera dilakukan.

Lebih lanjut, Iwan menjelaskan alasanya karena nilai ekonomi digital Indonesia merupakan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara atau mencapai 146 miliar dolar AS di tahun 2045.

"Memang onboard UMKM itu mudah, yang susah itu mendampingi mereka tetap jualan. Karena banyak UMKM yang masih belum melek digital dan kita harus mengajari dari hulu ke hilir. Adopsi teknologi dapat meningkatkan produktivitas UMKM," ucap Iwan.

Iwan juga menekankan bahwa upaya peningkatan digitalisasi UMKM diharapkan dapat memperkuat daya saing UMKM yang ujungnya dapat berkontribusi pada perekonomian nasional.