Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan milik konglomerat Bambang Sutantio, PT Cimory Mountain Dairy Tbk (CMRY) berhasil mencatatkan lonjakan laba bersih hingga 346 persen menjadi Rp790 miliar pada akhir tahun 2021 dari sebelumnya hanya mampu meraup untung Rp177 miliar pada 2020.

Apa rahasianya? Direktur Utama Cimory Group Farell Sutantio menjelaskan, pencapaian tersebut ditopang oleh peningkatan kontribusi penjualan dari segmen Dairy dan Consumer Foods. Menurut dia, meningkatnya kontribusi dari segmen tersebut merupakan hasil dari fokus inovasi produk dan menciptakan pasar baru di kategori makanan berbasis protein.

"Untuk tahun ini, CMRY akan terus berupaya untuk meluncurkan produk makanan yang inovatif, ekspansi saluran distribusi serta berinvestasi di cold chain logistic. Kami percaya bahwa pasar di Indonesia untuk produk-produk makanan yang inovatif, berkualitas tinggi dan bernutrisi akan berkembang pesat ke depannya," jelasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin 28 Maret.

Secara rinci, segmen dairy mencetak kenaikan penjualan sebesar 120 persen menjadi Rp2,65 triliun. Sedangkan segmen consumer foods mencetak pertumbuhan penjualan sebesar 119 persen menjadi Rp1,44 triliun.

Selama 2021 Cimory Mountain Dairy mencatatkan penjualan bersih sebanyak Rp4,9 triliun atau naik signifikan 120 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Masih pada periode yang sama, Cimory membukukan peningkatan total aset sebanyak 416 persen menjadi Rp5,60 triliun dibandingkan tahun 2020 yang mencapai Rp1,08 triliun. Dengan rincian terdiri dari aset lancar menjadi Rp4,83 triliun dan aset non lancar menjadi Rp771 miliar.

Sedangkan, total liabilitas pada tahun 2021 menjadi Rp907 miliar. Adapun liabilitas jangka pendek mencapai Rp845 miliar dan liabilitas jangka panjang menjadi Rp62 miliar.

Total ekuitas Cimory Mountain Dairy tumbuh menjadi sebesar R 4,69 triliun pada tahun 2021, dari Rp734 miliar pada tahun 2020. Adapun dari sisi arus kas, perseroan yang terkenal produk yoghurt dengan merek Cimory ini juga berhasil meningkatkan arus kas bersih dari aktivitas operasi dalam posisi surplus pada tahun 2021 menjadi sebesar Rp726 miliar, dari sebelumnya Rp199 miliar pada tahun 2020.