JAKARTA - Kinerja keuangan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk pada 2021 lalu dalam posisi yang sangat baik. Perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu ini meraup laba bersih hingga 152 juta dolar AS atau setara Rp2,17 triliun (kurs Rupiah Rp14.306,55 per dolar AS).
Catatan tersebut tumbuh tiga kali lipat atau melesat 195 persen dari laba bersih perseroan pada 2020 sebesar 51,5 juta dolar AS.
Direktur Chandra Asri Suryandi menyampaikan, tahun 2021 merupakan tahun yang penting bagi Chandra Asri. "Kinerja perseroan solid dalam lingkungan yang dinamis," kata Suryandi dalam keterangannya, Selasa 15 Maret.
Pencapaian laba bersih perseroan sejalan dengan kenaikan pendapatan yang mencapai 43 persen menjadi 2,58 miliar dolar AS. Chandra Asri juga mencatat EBITDA sebesar 356,2 juta dolar AS, naik 91 persen.
Suryandi menambahkan, perbaikan kinerja keuangan juga menjadi bagian dari peningkatan profil jatuh tempo utang perseroan, mengoptimalkan struktur modal, dan mengurangi biaya bunga rata-rata tertimbang. "Perseroan mengakhiri tahun dengan kas dan setara kas 2,02 miliar dolar AS," tutur Suryandi.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Chandra Asri juga mencapai banyak tonggak penting untuk pengembangan kompleks petrokimia kedua (CAP 2), termasuk menetapkan investor strategis yang dipilih setelah proses seleksi yang ketat dan komprehensif.
Selain itu, perseroan juga melaksanakan penawaran umum terbatas senilai 1,1 miliar dolar AS di Bursa Efek Indonesia, salah satu terbesar yang pernah ada di BEI, untuk memberikan basis ekuitas yang kuat bagi rencana ekspansi transformasional Chandra Asri.
"Kami akan terus melanjutkan pengembangan kompleks CAP 2 kami untuk mencapai pertumbuhan transformasional, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami dan perekonomian Indonesia," kata Suryandi menambahkan.