Soal Kebocoran Gas PLTP Dieng, Begini Penjelasan GeoDipa
Kondisi ledakan di sumur gas Dieng sudah terkendali. (foto; twitter @santridanalam)

Bagikan:

JAKARTA - PT Geo Dipa Energi (Persero) buka suara terkait kecelakaan kerja di sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Pana Bumi (PLTP) di wilayah kerja Geo Dipa Unit Dieng, tepatnya PAD 28, yang belokasi di Dieng, Batur, Banjarnegara, kemarin.

Corporate Secretary PT Geo Dipa Energi (Persero) Endang Iswandini mengatakan kejadian ini berawal dari kegiatan quenching sumur. Salah seorang pekerja yang merupakan Pelaksanaa Pekerjaan Workover berinisiatif memeriksa relief valve di mud pump-1 yang terbuka secara otomatis, kemudian pekerja tersebut terjatuh pingsan dan dievakuasi ke Puskesmas Kejajar 1 Wonosobo.

Lebih lanjut, Endang mengatakan diduga korban terpapar gas beracun yang keluar bersama dengan air saat relief valve terbuka otomatis.

"Dalam pelaksaan pekerjaan tersebut, seluruh SOP sudah dijalankan sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan kerja yang berlaku," tuturnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 13 Maret.

Endang juga memastikan tidak ada masyarakat yang menjadi korban dalam kejadian tersebut, melainkan pekerja yang berada pada lokasi tersebut.

Hingga saat ini korban tercatat tujuh orang, dimana enam orang sudah dilarikan ke RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo setelah sebelumnya mendapatkan tindakan medis awal di Puskesmas Kejajar. Dari total korban tersebut, satu orang meninggal dunia di Puskesmas.

"Segenap manajemen dan seluruh Insan GeoDipa mengucapkan turut berduka cita atas terjadinya kecelakaan kerja tersebut. GeoDipa juga akan bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan tersebut kepada seluruh korban yang terdampak," jelasnya.

Endang juga memastikan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi ledakan di salah satu sumur, ataupun terjadi pada sumur pengeboran.

Sebelumnya diberitakan, Ledakan di sumur bor di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah mengeluarkan gas beracun, Sabtu, 12 Maret. Akibat ledakan itu dikabarkan satu orang tewas.

Sebanyak 15 karyawan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit karena diduga mengalami keracunan gas. "Satu meninggal. Delapan dalam perawatan di rumah sakit. Semua korban dilarikan ke RS Wonosobo. Semua masih didata, saya sendiri masih dalam perjalanan dari Banjarnegara ke Wonosobo," kata Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, kepada media.

Menurut laporan warga, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB saat ratusan karyawan Geo Dipa tiba-tiba tampak berhamburan keluar. Sebagian besar karyawan tersebut tampak mengalami sesak napas. Namun sekitar pukul 18.00, kondisi di lokasi kejadian sudah bisa diatasi.

Sebelumnya sejumlah karyawan yang keracunan dilarikan ke Puskesmas Kejajar 1 dan Kejajar 2 untuk mendapatkan pertolongan.