JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) menyebut bahwa pada Januari 2022 jumlah nasabah kelolaan wealth management tumbuh lebih dari 21 persen year-on-year (y-o-y).
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan seiring dengan pertumbuhan jumlah nasabah yang signifikan, hal ini mendorong dana kelolaan (asset under management) BRI juga ikut meningkat sebesar 12 persen y-o-y.
Di samping itu, dia mengungkapkan total penjualan surat berharga negara (SBN) selama 2021 mencapai Rp10,91 triliun, tumbuh 21 persen y-o-y dan pertumbuhan jumlah investor naik 31 persen y-o-y.
“Secara nasional BRI mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi, baik secara volume maupun jumlah nasabah,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Jumat, 4 Maret.
Handayani mengungkapkan perseroan akan terus mengakselerasi kinerja bisnis wealth management. Katanya, hal tersebut sejalan dengan Presidensi G20 Indonesia 2022 yang mendorong inklusi keuangan serta transformasi digital.
“Strategi yang dilakukan dengan memperkuat edukasi terkait pentingnya pengelolaan keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat,” tutur dia.
Handayani menambahkan, pihaknya memiliki visi untuk menjadi pilihan utama nasabah dalam mempercayakan seluruh transaksi perbankan. Peran ini diklaim sebagai finansial supermarket dalam menjawab berbagai kebutuhan investasi dan proteksi nasabah, utamanya segmen prioritas.
BACA JUGA:
“Seluruh layanan keuangan senantiasa mendukung aspek integrated and one stop financial solution untuk mendukung kebutuhan nasabah individu maupun bisnis, melalui berbagai instrumen, seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, reksadana, sekuritas, bancassurance maupun pengelolaan dana pensiun,” jelas dia.
Lebih lanjut, Handayani meyakini kesadaran nasabah untuk memproteksi diri, keluarga, serta aset mereka akan tumbuh secara berkelanjutan.
“BRI optimistis bisnis wealth management mempunyai prospek yang baik dan akan terus tumbuh di masa mendatang,” tutup dia.