Bagikan:

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, ke depannya produk hijau akan menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia juga perlu membangun fondasi yang kuat dimulai dari sekarang.

"Ekonomi hijau itu seperti apa? Produk itu dihasilkan dari pabrik yang energinya energi hijau, semuanya adalah ramah lingkungan," ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, 1 Maret.

Ia melanjutkan, saat ini pemerintah tengah menyiapkan pembangunan green industrial park di Kalimantan Utara yang juga menggunakan energi hijau. Proyek tersebut dibangun untuk mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Presiden mengatakan bahwa kawasan industri tersebut akan ditopang oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA) atau hydropower dari Sungai Kayan di Kalimantan Utara.

"Sungai Kayan nanti akan menghasilkan kira-kira 11.000 sampai 12.000 megawatt," kata dia.

Presiden menambahkan, energi hijau atau energi terbarukan yang ramah lingkungan menjadi kekuatan Indonesia yang tidak dimiliki negara lain.

"Ada angin, ada arus bawah laut, ada panas permukaan laut, semuanya bisa untuk energi hijau, ada tenaga surya matahari. Ini kekuatan negara ini yang negara lain tidak punya," lanjutnya.

Jokowi menambahkan, potensi energi panas bumi atau geothermal di Indonesia sendiri mencapai 29.000 MW. Menurut Jokowi, inisiasi pembangunan kawasan industri hijau memang perlu disegerakan. Sebab, satu dekade ke depan produk-produk yang tak ramah lingkungan diramalnya tidak akan laku lagi.

"Oleh sebab itu, pondasinya harus dimulai sesegera mungkin dan tugas bapak ibu menjaga agar pondasi ini betul-betul bisa kita bangun," tutup Jokowi.