Ungkap Tahap Pertama Pembangunan IKN, Jokowi: Dimulai dengan Revitalisasi dan Reboisasi Hutan
Presiden Jokowi saat meninjau Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur Selasa, 17 Desember 2019 lalu (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan dilakukan dengan beberapa tahap. Pada tahap pertama, revitalisasi dan reboisasi hutan akan lebih dulu dilakukan terutama di kawasan inti pusat pemerintahan.

"Rencana pembangunan IKN Nusantara akan dimulai pada tahap pertama di kawasan inti pusat pemerintahan dan akan diawali dengan merevitalisasi serta mereboisasi hutan terlebih dahulu," kata Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu, 23 Februari.

Selanjutnya, pemerintah akan memulai tahapan berikutnya berupa pembangunan infrastruktur dasar, wilayah hijau dan biru kota, hingga sarana dan prasarananya.

"Diikuti dengan pembangunan infrastruktur dasar, wilayah hijau dan biru kota, kompleks pemerintahan, perkantoran, dan perumahan, beserta sarana dan prasarananya," ujar eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Jokowi menyadari banyak pihak yang memberi aspirasi dan menyampaikan harapannya terhadap ibu kota baru tersebut. Sehingga, pembangunan IKN akan menjadi pekerjaan besar yang butuh kontribusi dari banyak pihak.

Apalagi, IKN ke depannya akan menjadi representasi dari bangsa yang unggul dan contoh bagi kota lain di Indonesia.

"Peranan dan kerja sama bagi kita semua juga dibutuhkan," tegasnya.

"Pendekatan non-business as usual, kinerja tim terbaik, perencana dan perancang kota, arsitek, insiyur, ahli lingkungan, sosial-ekonomi, budayawan, seniman dan pakar-pakar lainnya yang bisa bekerja secara terintegrasi, multi-disipliner dan melibatkan pemikiran dan solusi terbaik, baik oleh anak-anak bangsa maupun sumbangan dari masyarakat dunia," imbuh Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengatakan IKN nantinya akan menjadi langkah transformasi masyarakat. Semua yang ada di sana nantinya akan saling terkoneksi dan terintegrasi.

"Transformasi dalam bergerak atau mobilitas, transportasi dan prasarana hijau yang efisien, hemat energi dan rendah karbon. Kota yang berbasis pejalan kaki dan transportasi massal dan siap beradaptasi dengan transportasi masa depan," pungkasnya.