Bagikan:

JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) memastikan keluhan atas kondisi lintas Sirkuit Mandalika, Lombok bisa segera diatasi. PP Presisi merupakan subkontraktor yang mengerjakan lebih dari 90 persen pembangunan Sirkuit Mandalika.

"Kami mendatangkan alat berat seperti asphalt finisher, cold milling, tandem roller, Pneumatic Tire Roller maupun Milimeter GPS dan telah tiba di Lombok pada Minggu, 20 Februari 2022. Material direncanakan onsite pada tanggal 25–26 Februari 2022 dan resurfacing rencana dimulai pada 4 Maret 2022 dengan target selesai 10 Maret 2022”, kata Direktur Operasi PP Presisi M Darwis Hamzah, dalam keterangannya dikutip Kamis 24 Februari.

Sebenarnya, sejumlah pembalap dan tim MotoGP memberikan apresiasi terhadap tata letak dan desain sirkuit seletah tes pramusin berlalu. Mereka juga menilai standar keamanan, area runoff, gravel di sirkuit sudah memadai.

Namun, beberapa juga mengeluhkan kondisi trek yang berdebu dengan batu-batu kecil di lintasan. Keluhan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Dorna dan FIM dengan mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan pengaspalan ulang disejumlah titik Sirkuit Mandalika.

“Pramusim MotoGP sebetulnya menjadi sarana feedback bagi kami untuk memastikan kesiapan dan mutu lintasan sebelum perhelatan akbar dilaksanakan," ungkap Darwis.

Darwis pun menegaskan, untuk menjamin kualitas hasil pengaspalan, PP Presisi menggunakan tipe aspal yang memiliki daya penetrasi tinggi dengan Penetration (PG) 82 tahun 2015, yang tidak digunakan di semua sirkuit dunia.

Metode penghamparan juga dilakukan secara khusus dengan menggunakan 3 unit Milimeter GPS untuk menjamin kualitas permukaan dan kemiringan yang tepat sesuai dengan desain yang diawasi langsung oleh konsultan asing.

“Dan untuk pengujian kualitas aspal kami menggunakan alat berteknologi tinggi yaitu PQI 380 Non Distraction tanpa merusak lapisan permukaan aspal," ujar Darwis.

Seperti yang diketahui, Pembangunan Sirkuit Mandalika berhasil meraih 3 rekor MURI yakni; Pembangunan Lintasan Sirkuit Tercepat, Pembangunan Sirkuit Pertama Standar Federation Internationale de Motocyclisme (FIM); dan Pengaspalan Menggunakan Teknologi Building Information Modelling (BIM) dengan volume terbanyak.

Sirkuit sepanjang 4,3 km dengan 17 tikungan serta kecepatan lintasan maksimal 310 km/jam tersebut didesain oleh MRK1 Consulting sesuai standar FIM dengan menggunakan teknologi BIM untuk pengaspalannya. Material utama Sirkuit juga memliki spesifikasi aspal khusus yaitu Stone Mastic Asphalt (SMA).

Material ini baru keluar tahun 2015 dengan standard internasional yang digunakan sebagai bahan campuran aspal untuk melapisi permukaan atas aspal serta memperkuat struktur lapisan permukaan lintasan agar pembalap tidak mudah tergelincir saat kondisi hujan.