Bagikan:

JAKARTA - Jangjo adalah sebuah platform manajemen sampah, yang menghubungkan semua stakeholder pemilahan sampah dan bertujuan menciptakan solusi manajemen sampah yang berkelanjutan dengan konsep sirkular ekonomi. Startup ini baru saja berhasil mendapatkan seed funding dari Darmawan Capital.

"Permasalahan utama sampah di Indonesia, karena stakeholder tidak terintegrasi. Melalui teknologi Jangjo, kami dapat menghubungkan stakeholder untuk memberikan solusi permasalahan sampah secara efektif," ungkap Co-Founder & CEO Jangjo, Nyoman Kwanhok dalam keterangan tertulisnya, Rabu 16 Februari.

Stakeholder yang dimaksud adalah penghasil sampah (warga), pengangkut sampah (operator), tempat singgah sampah sementara (hub), pengolah sampah (industri). Jangjo saat ini memiliki 2 layanan utama: edukasi pemilahan dan pengangkutan sampah terpilah untuk wilayah Jakarta.

Warga yang telah teredukasi untuk memilah sampah, dapat menggunakan jasa penjemputan sampah terpilah untuk nanti didaur ulang oleh industri. Saat ini Jangjo dapat menyalurkan 55 macam produk untuk didaur ulang, termasuk sterofoam, kaca beling, dan bahkan minyak jelantah.

Warga pun akan mendapatkan berbagai macam hadiah setiap proses pengambilan sampah terpilah ini, mulai dari saldo e-wallet, sampai minyak goreng baru. Melalui investasi ini Jangjo menargetkan untuk meningkatkan proses daur ulang hingga 20 kali lipat, serta menciptakan ekosistem sirkular ekonomi melalui platform Jangjo.

"Investasi di Jangjo, membuktikan bidang persampahan mulai menarik bagi investor, baik dari sisi lingkungan mau pun secara ekonomi," kata Joe Hansen, Co-Founder & Commisioner Jangjo.