Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 2 Juli 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Senin, 1 Juli 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,33 persen di level Rp16.321 per dolar AS. Senada, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,23 persen ke level harga Rp16.355 per dolar AS. 

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan data menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, ukuran inflasi pilihan The Fed, tidak berubah pada bulan lalu, dan mengikuti kenaikan 0,3 persen yang tidak direvisi pada bulan April, data menunjukkan. 

"Dalam 12 bulan hingga Mei, indeks harga PCE meningkat 2,6 persen setelah naik 2,7 persen di bulan April," ujarnya dalam keterangannya, dikuip Selasa, 2 Juli.

Menyusul data inflasi, menurut perhitungan LSEG sedikit meningkatkan kemungkinan pelonggaran suku bunga pada bulan September menjadi sekitar 67 persen, dari sebelumnya sekitar 65 persen. 

Pasar juga memperkirakan antara satu atau dua kali penurunan suku bunga sebesar 25bps setiap tahunnya pada tahun ini.

Selain data ekonomi, pelaku pasar juga fokus pada politik AS seiring dengan adanya saling serang antara mandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump dan Presiden AS Joe Biden. 

Dari sisi internal, Tingkat inflasi Indonesia pada Juni 2024 mencapai 2,51 persen YoY. Pada juni 2024 terjadi deflasi 0,08 persen atau terjadi penurunan IHK jadi 106,28 pada juni 2024. Deflasi ini terjadi dua bulan secara berurutan. 

Sebagai pengingat, tingkat inflasi Indonesia pada Mei 2024 mencapai 2,84 persen YoY. Nilai ini lebih rendah dibandingkan posisi April sebesar 3 persen. Saat itu terjadi deflasi 0,03 persen pada Mei 2024 secara bulanan.

Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja dan sinergitas antara Bank Indonesia bersama Pemerintah Pusat dan Daerah di dalam Tim Pengendalian Inflasi di Tingkat Pusat dan Daerah (TPIP/TPID) untuk mengendalikan inflasi, sehingga inflasi terkendali pada sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen sesuai target yang ditetapkan di tahun 2024.

Namun, Presiden mengingatkan untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan memonitor secara langsung pergerakan harga pangan di lapangan mengingat adanya risiko dampak perubahan iklim global yang berpotensi mengganggu produksi pangan nasional dan dapat merembet kepada kenaikan inflasi.

Sedangkan, untuk memperkuat pengendalian inflasi ke depan. Pemerintah harus memperkuat produksi pangan melalui optimalisasi pemanfaatan infrastruktur pengairan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, mengakselerasi penerapan teknologi berbasis riset dalam mendukung digitalisasi pertanian (smart agriculture).

Kemudian, mendorong investasi untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian, memutakhirkan sistem dan infrastruktur logistik yang terintegrasi guna mendukung kelancaran distribusi dan efisiensi rantai pasok antardaerah. Serta memperkuat sinergi dan koordinasi antarlembaga, di tingkat pusat dan daerah, guna mendukung upaya pengendalian inflasi. 

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Selasa, 2 Juli 2024 dalam rentang harga Rp16.270 - Rp16.350 per dolar AS.