JAKARTA - Belakangan ini provinsi Kalimantan Timur menjadi perbincangan di media sosial, setelah sebelumnya disebut sebagai tempat jin buang anak oleh Edy Mulyadi. Namun, tempat yang terkesan digambarkan menyeramkan oleh Edy, ternyata menjadi tempat nomor empat tujuan investasi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Kalimantan Timur justru menjadi provinsi nomor empat dengan realisasi investasi tertinggi setelah Jawa Timur.
"Kemudian Kalimantan Timur yang kemarin lagi dibilang ini tempat yang tidak pantas untuk diungkapkan, ternyata ini penyumbang nomor 4 (realisasi investasi tertinggi di kuartal IV 2021) sebesar Rp16,4 triliun," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 27 Januari.
Karena itu, Bahlil pun meminta agar tidak lagi membeda-bedakan antara satu pulau dengan pulau yang lain. Sebab, menurut Bahlil, sudah saatnya membangun Indonesia-sentris.
"Jadi saya mohon untuk sekarang ini kita bikin keadilan. Jadi membangun Indonesia-sentris. Tidak usah lagi membeda-bedakan antara ini pulau ini, pulau ini, pulau ini dibilang enggak bagus. Enggak bagus juga itu," ujarnya.
"Karena investasi ekonomi itu hitam pun yang penting ada uangnya itu lebih bagus, daripada yang dianggap baik tetapi tidak ada setoran," sambungnya.
Bahlil mengatakan bahwa sebaran investasi sudah mulai merata tidak lagi berpusat di pulau Jawa. Hal ini terbukti dari data lima lokasi investasi tertinggi, di mana Kalimantan Timur hingga Maluku Utara masuk ke dalamnya.
BACA JUGA:
Adapun lima lokasi investasi tertinggi di kuartal IV 2021 yakni DKI Jakarta dengan Rp30,8 triliun. Lalu Jawa Barat Rp28,9 triliun. Kemudian Jawa Timur Rp26,8 triliun. Kalimantan Timur Rp16,4 triliun dan Maluku Utara Rp15,3 triliun.
"Ini mencerminkan bahwa orang-orang di luar pulau Jawa juga sudah ramah investasi, ramah dalam ekonomi dan ramah dan lain-lainnya," ucapnya.
Sekadar informasi, Edy Mulyadi mendapat sorotan karena pernyataannya. Dia menyebutkan Kalimantan Timur yang menjadi ibu kota negara (IKN) merupakan tempat jin buang anak.
Salah satu kutipan Edy Mulyadi yang diduga menghina Kaltim di konferensi persnya berbunyi: "Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak (IKN baru)."