Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku sudah mewanti-wanti untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan batu bara sejak tahun lalu. Erick bahkan telah memimpin rapat khusus guna membahas potensi krisis dan upaya mitigasi yang dilakukan pada awal 2021.

"Saya sendiri sudah memimpin rapat ini Januari 2021 ketika ada kekurangan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk listrik. Kalau kita lihat ada istilah La Nina, ada banjir sehingga produksi menurun dan pengiriman terhambat. Siklus itu sebenarnya sudah wajar dan sudah harus kita antisipasi," katanya kepada wartawan, Kamis, 6 Januari.

Erick mengatakan, sebagai negara yang memiliki sumber daya alam (SDA) yang besar, maka menjadi sebuah kesalahan besar jika Indonesia tidak mempunyai rencana dalam menjaga pasokan SDA untuk listrik yang berujung menjadi krisis.

Dia lantas mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menekankan pentingnya tanggung jawab bersama dalam membangun ekonomi. Salah satunya, dengan memanfaatkan batu bara di Tanah Air.

"Tidak mungkin ekonomi kita terus meningkat tanpa listrik. Wong mobilnya saja pakai listrik nanti," sambungnya.

Hal itu yang mendasari Erick dan Menteri ESDM Arifin tasrif melakukan inspeksi mendadak ke kantor pusat PLN pada Selasa 4 Januari. Erick mengaku memaklumi kondisi PLN yang tengah lockdown akibat ada direksi yang terpapar COVID-19.

"Dari hasil sidak juga terlepas ada situasi COVID-19, saya sangat memaklumi dan perlu lockdown tapi pada saat krisis harus ada kegiatan berjalan. Karena itu lah saya mengganti (Direktur Energi Primer PLN)," tuturnya.

Selain itu, Erick pun menegaskan krisis batu bara tidak boleh terjadi lagi. Karena itu, Erick mengaku sudah meminta Hartanto Wibowo sebagai Direktur Energi Primer PLN yang baru, untuk melakukan perbaikan.

"Dan saya akan pastikan dalam satu dua hari ke depan saudara Hartanto harus melakukan perbaikan-perbaikan," ucapnya.