JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka perdagangan saham 2022 dalam sebuah seremoni sederhana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam keterangannya, Kepala Negara menyebut perjalanan ekonomi tahun depan bakal diwarnai sejumlah dinamika.
“Masih akan banyak tantangan-tantangan yang akan kita hadapi, seperti kasus omicron, kenaikan inflasi, tapering off, kelangkaan container, dan negara-negara lain yang mengalami kelangkaan energi,” ujarnya melalui saluran virtual, senin, 3 Januari.
Menurut Presiden, tantangan tersebut bukan hal yang mudah untuk dilalui. Meski demikian, dirinya yakin dengan semangat kerja keras semua hambatan bakal teratasi dengan baik.
“Kita juga patut bersyukur bahwa di bursa pada 2021 ada kenaikan IHSG 10,1 persen dan ini adalah angka yang lumayan tinggi. Kalau dibandingkan dengan Filipina, Malaysia, dan Singapura (kenaikan IHSG) kita masih berada di atas mereka,” tuturnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Kepala Negara juga menyambut baik catatan investor baru di pasar modal yang melesat tinggi dibandingkan sebelumnya.
“Tadi disampaikan oleh Pak Ketua OJK bahwa di 2017 jumlah investor sebanyak 1,1 juta orang. Hari ini, jumlahnya sudah 7,4 juta orang yang kebanyakan investor ritelnya berasal dari milenial,” katanya.
“Tentu kita berharap bahwa ini semua memberikan dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutup Presiden Joko Widodo.