Bagikan:

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan seminar bertajuk Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia dalam perhelatan Dubai Expo 2020 sebagai bagian dari upaya menarik para investor mancanegara untuk berinvestasi dan membuka peluang kerjasama dengan Indonesia.

Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra mengatakan RI sudah memiliki empat kelompok ekosistem yang cukup potensial, yakni keuangan komersial, keuangan sosial, industri halal, dan komunitas publik.

“Keempat klaster ini mendukung berbagai bidang usaha di masyarakat mulai dari UMKM hingga korporasi. Meski demikian, ekosistem ini membutuhkan dukungan dari sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, regulasi, branding, dan teknologi digital,” ujarnya dalam keterangan pers dikutip Minggu, 26 Desember.

Menurut Wempi, perbankan syariah di Indonesia berkontribusi dalam memperkuat stabilitas sistem keuangan di Tanah Air.

“Hal ini merupakan pertanda baik dan potensi yang baik bagi perkembangan ekonomi inklusif Islam di Indonesia, bahwa perbankan syariah dan konvensional dapat membawa sinergi yang baik untuk memajukan perekonomian dan keuangan nasional di Indonesia,” tuturnya.

Kemudian, sisi sumber daya manusia memegang peran penting untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

“Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan kepercayaan dan kesempatan kepada generasi muda Indonesia yang cerdas, kreatif, dan berpotensi tinggi untuk sukses di berbagai bidang untuk mendapatkan literatur ekonomi syariah sejak dini. Dari minat mempelajari ekonomi dan keuangan syariah, melakukan berbagai penelitian dan pengembangan hingga akhirnya bersama-sama mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia dan memberikan dampak yang baik bagi dunia,” jelasnya.

Dari data yang dirilis Kementerian Keuangan disebutkan bahwa saat ini, Indonesia telah naik ke peringkat 4 dari peringkat 5 dunia untuk pengembangan keuangan syariah setelah Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Sementara, aset keuangan syariah di Indonesia menempati peringkat 7 dunia dengan total aset sebesar 99 miliar dolar AS.

Indonesia juga menjadi potensi ekonomi yang besar dengan jumlah ponpes di Indonesia 2020 lalu sebanyak 28.194 dan 44,2 persen di antaranya berpotensi ekonomi.