Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan bahwa besaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semakin menunjukan hasil yang menggembirakan dengan terus mengalami penurunan.

Disebutkan Menkeu jika hingga 30 November 2021 defisit anggaran adalah sebesar Rp611 triliun atau 3,63 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/y-o-y) sebesar Rp885 triliun atau 5,73 persen PDB.

“Ini menunjukan perbaikan dari kesehatan APBN yang akan kita jaga sehingga bisa menjadi instrumen yang bisa diandalkan dalam situasi apapun,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita secara virtual, Selasa, 21 Desember.

Bukuan positif ini kemudian berpengaruh terhadap pembiayaan anggaran dari sebelumnya Rp1.101,5 triliun di November 2020 menjadi Rp642,6 triliun di November 2021 atau mengalami penurunan 41,7 persen.

“Hal ini jelas menggambarkan pemulihan ekonomi dan kerja keras APBN untuk melindungi rakyat, pemberian bantuan, dan juga bantuan bagi dunia usaha,” tuturnya.

Sebagai informasi, dalam Undang-Undang APBN 2021 pemerintah menetapkan target pendapatan negara sebesar Rp1.743,6 triliun. Adapun, realisasi sampai dengan akhir bulan lalu tercatat Rp1.699,4 triliun.

Sementara sektor belanja negara memiliki pagu sebesar Rp2.750 triliun dengan realisasi Rp2.310,4 triliun atau 84 persen dari target.