Kabar Gembira dari Dharma Polimetal, Perusahaan Milik Konglomerat TP Rachmat Itu Janji Mau Bagi Dividen setelah IPO
Ilustrasi. (Foto: Dok. Dharma Polimetal)

Bagikan:

JAKARTA - Entitas Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menyiapkan kebijakan pembagian dividen sekurang-kurangnya 20 persen dari laba bersih.

Berdasarkan prospektus perseroan, dikutip Selasa 14 Desember, calon emiten di industri komponen otomotif ini berencana membagikan dividen 20 persen dari laba bersih tersebut pada tahun 2022 berdasarkan laba tahun berjalan tahun buku 2021.

"Hal itu dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS," tulis keterangan DRMA pada prospektus tersebut.

Apabila RUPS menyetujui adanya pembagian dividen, maka dividen tersebut akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang tercatat pada tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen, dengan memperhitungkan PPh dan pemotongan pajak sesuai ketentuan yang berlaku, jika ada.

Penentuan jumlah dan pembagian dividen tersebut akan bergantung pada rekomendasi direksi perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang antara lain, laba ditahan, hasil usaha dan keuangan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan (termasuk belanja modal dan akuisisi), kebutuhan kas, dan kesempatan bisnis.

Pertimbangan lainnya yakni pembagian dividen oleh perusahaan anak kepada perusahaan dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh direksi. Direksi Perseroan dapat melakukan perubahan kebijakan dividen setiap waktu, dengan tunduk pada persetujuan dari pemegang saham melalui RUPS.

DRMA menetapkan harga final penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp500 per saham. Dharma Polimetal siap melepas 705,88 juta saham ke publik atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Dengan demikian, DRMA mengincar dana segar dari IPO sebesar Rp352,94 miliar. Masa penawaran umum perdana saham dimulai hari ini sampai 16 Desember 2021.

Tanggal penjatahan 16 Desember 2021, distribusi secara elektronik dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia akan berlangsung 17 dan 20 Desember 2021.

"Apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perseroan akan mengeluarkan maksimal 125 juta saham mewakili sebanyak-banyaknya 2,59 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan asumsi terdapat penerbitan saham tambahan karena kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat," tulis manajemen pada prospektus.

Jika penerbitan saham tambahan dieksekusi, maka DMRA berpeluang meraup dana IPO hingga Rp415,44 miliar. Penyampaian minat terhadap saham IPO wajib disampaikan langsung melalui penawaran umum elektronik atau e-IPO.

Bersamaan dengan IPO, DRMA mengadakan program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) maksimal 70,58 juta saham atau 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO. DRMA berencana menyerap 70 persen dana IPO untuk belanja modal, termasuk pembangunan pabrik baru di area 0,48 hektar pada lahan perseroan di Cikarang, Jawa Barat.

Perseroan juga bakal menyerap 16 persen dana IPO untuk penambahan modal ke anak usaha, yaitu PT Dharma Precision Parts dan PT Dharma Controlcable Indonesia. Selanjutnya, sebanyak 9 persen dana IPO akan digunakan untuk penambahan kepemilikan perseroan pada PT Dharma Poliplast melalui pembelian saham dari Thio Yudi Suherman maksimal 44 persen.

Saat ini kepemilikan perseroan pada anak usaha tersebut sekitar 55 persen dan akan menjadi 99 persen.