Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan dari Triputra Group milik konglomerat TP Rachmat, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) optimistis dapat meraih peningkatan laba bersih lebih dari 25 kali lipat dari capaian laba bersih perseroan pada 2020 yang tercatat sekitar Rp8 miliar.

Emiten yang bergerak di bidang manufaktur komponen otomotif ini menyatakan harapan tersebut sejalan dengan naiknya permintaan kendaraan yang tercermin dari peningkatan permintaan akan komponen dalam beberapa bulan terakhir ini.

Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso menyatakan, bangga dengan tercatatnya saham DRMA di Bursa Efek Indonesia sejalan dengan semakin pulihnya sektor otomotif Nasional.

"Kami estimasikan sampai akhir 2021, DRMA akan mampu meraih peningkatan penjualan di atas 50 persen atau naik sekitar Rp1 triliun dari Rp1,87 triliun di akhir 2020," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu 22 Desember.

Menurutnya, DRMA menargetkan kenaikan laba bersih meningkat lebih dari 25 kali lipat di akhir tahun ini dibanding posisi di akhir 2020. Untuk tahun 2022, perseroan optimis target pertumbuhan penjualan dan laba bersih mampu tumbuh double digit sejalan dengan naiknya target penjualan mobil nasional oleh Gaikindo sebesar 900.000 unit.

Maka itu, Irianto menilai hal itu tentunya akan berdampak pada peningkatan penjualan kendaraan serta permintaan akan komponen secara keseluruhan. Kinerja DRMA juga bakal didorong oleh adanya peningkatan pangsa pasar perseroan akibat adanya komponen baru yang dibuat baik untuk pelanggan lama maupun pelanggan baru.

Asal tahu saja, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) resmi tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada hari ini dan telah berhasil meraih dana sekitar Rp 350 miliar. Dalam IPO tersebut, DRMA mematok harga penawaran umum perdana (IPO) saham senilai Rp500 per saham. DRMA menawarkan 705.882.300 saham atau 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan kepada investor publik.

Dari dana tersebut, DRMA berencana untuk terus melakukan ekspansi dan meningkatkan kapasitas pabrik. Irianto Santoso mengungkapkan langkah perseroan melakukan IPO di tahun ini merupakan bagian dari upaya menjadi perusahaan manufaktur komponen kelas dunia yang transparan, accountable dan bertanggung jawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders.