Perusahaan Milik Konglomerat TP Rachmat yang Punya Layanan Anteraja Ini Raup Pendapatan Rp3,5 Triliun di Kuartal III 2021
Ilustrasi. (Foto: Dok. Adi Sarana Armada)

Bagikan:

JAKARTA - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mencatatkan kinerja yang menggembirakan di kuartal III 2021. Perusahaan milik konglomerat TP Rachmat tersebut meraup pertumbuhan pendapatan pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Pendapatan ASSA mencapai Rp3,5 triliun di kuartal III 2021, atau tumbuh tumbuh 61,6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020. Sedangkan laba bersih tercatat sebesar Rp69,4 miliar atau tumbuh sebesar 233,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan ASSA, Hindra Tanujaya mengungkapkan, hingga kuartal ketiga ini perseroan mampu mencetak kinerja di atas 50 persen, di mana pendapatan dan laba masih bisa bertumbuh.

"Untuk itu perseroan pun optimis pencapaian tersebut akan berlanjut hingga akhir tahun. Di mana awalnya kami menargetkan pendapatan ASSA tumbuh 25-30 persen di tahun ini," ujar Hindra dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu 30 Oktober.

Dia menambahkan, pertumbuhan pendapatan dan laba didorong dari lini bisnis delivery express Anteraja serta pilar bisnis lain yaitu bisnis rental dan lelang kendaraan. Tercatat hingga kuartal III 2021, Anteraja berhasil tumbuh 269,8 persen, bisnis rental bertumbuh 4,2 persen, sedangkan bisnis lelang kendaraan tumbuh sebesar 3,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020.

Lebih lanjut, Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur ASSA menambahkan selain Anteraja, ASSA juga terus mendorong kinerja dari pilar bisnis lainnya. Di mana tercatat hingga September 2021, ASSA mampu menjual mobil melalui lelang sekitar 31.000 unit, serta motor sekitar 44.000 unit.

Sementara dari bisnis rental, masih konsisten bertumbuh dengan jumlah armada tercatat sebanyak 26.658 unit hingga kuartal III 2021, atau bertambah sebanyak 1.524 unit dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan bisnis rental ASSA juga sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan perusahaan untuk kendaraan operasional, sedangkan pertumbuhan bisnis lelang didorong oleh kegiatan lelang hybrid yang dikembangkan oleh JBA sejak pandemi COVID-19," ungkapnya.